Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Tahun 2012 sudah ada tujuh smelter (pabrik pengolahan dan pemurnian mineral tambang) yang sedang memasuki masa konstruksi. Diharapkan, ketujuh smelter tersebut bisa beroperasi semester II tahun depan.
Thamrin Sihite, Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bilang, beberapa perusahaan dari tujuh perusahaan itu adalah PT Bintang Delapan, PT Sebuku Iron Lateritic Ores, PT Aneka Tambang dan Meratus Jaya Iron and Steel.
"Nikel bukan hanya Antam, ada Bintang Delapan, untuk besi ada Silo (Sebuku Iron Lateritic Ores) total semua sudah ada tujuh yang sudah konstruksi. Pada pertengahan 2013 diharapkan sudah bsia berproduksi," kata Thamrin saat dihubungi, Rabu (19/12).
Menurut Thamrin, PT Bintang Delapan dan PT Aneka Tambang akan membangun pabrik pengolahan dan pemurnian tambang nikel. Untuk proyek ini, PT Bintang Delapan menggandeng Tsingshan Steel, anak perusahaan Dingxin Investment Group,yang memutuskan berinvestasi dengan nilai sekitar US$4 miliar (sekitar Rp35,6 triliun).
Saat ini, PT Bintang Delapan menguasai sekitar 20 Kuasa Pertambangan di dua kabupaten, yaitu Morowali, Sulawesi Tengah dan Konawe, Sulawesi Tenggara.
Sementara itu untuk PT Meratus Jaya Iron and Steel berencana membangun pengolahan bijih besi menjadi besi spons dengan kapasitas 315.000 ton per tahun. PT Meratus Jaya Iron and Steel adalah perusahaan patungan antara PT Aneka Tambang (34%) dan PT Krakatau Steel (65%).
"PT Meratus akan bangun smelter untuk besi, pig iron," kata Thamrin. Sama dengan PT Meratus Jaya Iron and Steel, PT Sebuku Iron Lateritic Ore juga akan mengolah bijih besi menjadi besi spons dengan kapasitas 1 juta ton pertahun di Sebuku, Kalimantan Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News