Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) targetkan pendapatan tumbuh 20% hingga 25% di tahun 2021. Asal tahu saja, proyeksi tersebut bakal di dorong oleh lini bisnis end-to-end logistic yang terdiri dari Anteraja dan Titipaja. Hal tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya tren e-commerce di Indonesia.
Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati mengatakan, perusahaan juga telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis di tahun ini. Strategi itu diantaranya yakni mengembangkan semua pilar bisnis ASSA mulai dari pilar bisnis rental, lelang serta end to end logistic.
“Ketiga pilar bisnis tersebut akan terus dikembangkan sesuai dengan peluang-peluang yang ada dan merambah ke bisnis berbasis digital untuk memperkuat semua pilar bisnis dengan menggunakan smartphone,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/2).
Selain itu ASSA juga mengembangkan ShareCar yang merupakan platform sewa mobil online lepas kunci. Ia menambahkan, lewat platform tersebut permintaan justru cukup tinggi.
“Kemudian kami juga akan terus mengembangkan online lelang sehingga kegiatan lelang lebih banyak dilakukan secara online, karena masyarakat sudah terbiasa dengan lelang secara online sejak pandemi ini. Kami juga akan mengembangkan Caroline yang merupakan marketplace tempat jual beli mobil,” tambah dia.
Baca Juga: Adi Sarana (ASSA) menyebut kenaikan tarif jalan tol akan membebani biaya logistik
Adapun di tahun ini, ASSA telah mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 1,3 triliun sampai Rp 1,5 triliun. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk pembelian kendaraan baru.
Di sisi lain, Prodjo bilang, sektor logistik Anteraja akan mendapatkan kenaikan dari sisi volume. “Kami melihat ke depan Anteraja akan menjadi lini bisnis yang akan mendorong pertumbuhan pendapatan ASSA ke depan dan juga didukung oleh sharing warehouse TitipAja,” tegas dia.
Sebagai informasi, Anteraja telah bekerja sama dengan penyedia aplikasi motor listrik dan stasiun penukaran baterai listrik (Tetrik). Kerjasama ini akan menjadi upaya meningkatkan penggunaan energi hijau (green energy) dalam transportasi.
“Kami terus melihat perkembangan tahap uji coba dan melakukan evaluasi tahap pertama secara berkala untuk menentukan pengadaan motor listrik tahun 2021 ini,” pungkas Prodjo.
Selanjutnya: Adi Sarana Armada (ASSA) memprediksi bisnis sewa kendaraan tumbuh moderat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News