Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun ini PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 25% hingga 30% dari seluruh bisnisnya. Porsi terbesar pendapatan ASSA masih akan berasal dari bisnis rental.
Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengungkapkan, bisnis penyewaan mobil diproyeksikan akan tetap tumbuh moderat. "Hal ini mengingat perekonomian kita masih banyak ketidakpastian, tetapi dengan dimulai vaksinasi akan mulai bergerak walaupun perlahan," ungkap dia.
Lebih lanjut Prodjo mengungkapkan bahwa pendapatan dari divisi rental menyumbang sekitar Rp 2 triliun hingga Rp 2,2 triliun atau sekitar 55%-60% dari total bisnis ASSA. Guna memaksimalkan kinerja, ASSA juga terus meremajakan armadanya.
Emiten ini berencana membeli kendaraan baru antara 4.000-5.000 unit. Dengan demikian, total armada akan berjumlah sekitar 27.000-28.000 unit. Adapun dana untuk peremajaan kendaraan diperkirakan antara Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun.
Baca Juga: Fokus tambah kendaraan, Adi Sarana (ASSA) siapkan capex sebesar Rp 1,5 triliun
Prodjo menambahkan, sejauh ini penyewa yang menjadi pelanggan tetap merupakan dari korporasi. "Tarif sewa disesuaikan dengan harga kendaraan, tipe kendaraan, wilayah, dan keadaan lapangan medan atas pemakaian kendaraan," imbuh dia.
Selain mengembangkan lini bisnis sewa kendaraan, ASSA juga mengembangkan ShareCar yang merupakan pemanfaatan digital technology dalam penyewaan kendaraan bersama. Penyewa jangka pendek bisa menggunakan mobil-mobil yang disediakan di banyak lokasi untuk digunakan menggunakan smart phone guna buka tutup mobil dan menjalankan mobil dengan metode bayar selama dipakai.
"Kemudian market place digital automotive Caroline untuk mempertemukan penjual dan pembeli di platform dan TitipAja merupakan pergudangan untuk dipakai bersama atau sharing warehouse untuk para pelapak di e-commerce maupun bagi mereka yang membutuhkan lahan untuk menyimpan produk-produk yang frekuensi pengirimannya tinggi dan beragam," papar Prodjo.
Dia menuturkan hal ini digunakan untuk membantu pelayanan dari para penjual agar makin meningkat kualitas pengiriman dan penyimpanan serta administrasinya.
Baca Juga: Tarif sejumlah ruas jalan tol naik, begini respon pengusaha logistik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News