kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Ini Strategi Adi Sarana Bidik Pertumbuhan 10% di 2025


Kamis, 27 Maret 2025 / 13:08 WIB
Ini Strategi Adi Sarana Bidik Pertumbuhan 10% di 2025
ILUSTRASI. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA),perusahaan yang memiliki ekosistem mobilitas orang dan barang yang terintegrasi sukses membukukan pertumbuhan kinerja yang signifikan di kuartal ketiga 2024 ini. Pada Q3 tahun ini laba bersih ASSA melonjak 307% YoY menjadi Rp268,2 miliar YoY dan berhasil peroleh pendapatan sebesar Rp3,64 triliun, meningkat 5,2% YoY.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA – PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% pada tahun 2025, didorong oleh ekosistem bisnis yang terintegrasi dan konsisten berkembang.. 

Emiten yang bergerak di sektor mobilitas orang dan barang ini membukukan laba bersih sebesar Rp330,1 miliar pada 2024, meningkat signifikan dibandingkan dengan perolehan laba tahun sebelumnya yang hanya Rp19,4 miliar.  Pendapatan total perusahaan tercatat sebesar Rp5,0 triliun, meningkat 11,7% (yoy), melampaui target yang sebelumnya dipatok sebesar 10%.

Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto, mengungkapkan, pencapaian tersebut didukung oleh kinerja positif dari semua segmen bisnis perusahaan.  "Semua segmen ASSA berkontribusi positif terhadap total pendapatan, bahkan dengan kontribusi dua digit dari masing-masing segmen," ujar Prodjo dalam keterangan resminya yang diterima KONTAN, Kamis (27/3).

Segmen logistik end-to-end, yang mencakup Cargoshare Logistics, Anteraja, dan ASSA Logistics, menyumbang pendapatan terbesar dengan total Rp1,9 triliun, naik 15,6% (yoy). Sementara itu, segmen sewa kendaraan korporasi tercatat menghasilkan Rp1,9 triliun, tumbuh 2,9% dari tahun sebelumnya. 

Segmen kendaraan bekas juga mencatatkan pendapatan Rp864,0 miliar, meningkat 2,6%, sedangkan segmen lelang kendaraan menunjukkan pertumbuhan tertinggi sebesar 34,8%, mencapai Rp264,8 miliar.

ASSA terus mengembangkan dan melengkapi ekosistem bisnisnya untuk memastikan kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi dengan lebih baik. Bisnis rental ASSA didukung oleh sekitar 30.000 armada yang disewakan kepada pelanggan B2B, termasuk perusahaan dan instansi. 

Di sektor logistik, ASSA memperkuat ekosistemnya dengan investasi pada Cargoshare, Coldspace untuk cold chain delivery, Titipaja untuk warehouse center, dan Anteraja untuk last mile delivery. "Untuk kendaraan bekas, ASSA juga memperkuat posisinya melalui anak usaha PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), yang mengelola lelang kendaraan bekas," jelasnya.

Meskipun menghadapi tantangan ekonomi dan geopolitik, Prodjo menegaskan bahwa perusahaan tetap optimis dengan strategi konservatif dalam menetapkan target pertumbuhan pendapatan sebesar 5-10% untuk 2025.  "Kami yakin ekosistem terintegrasi yang kami miliki akan terus mendukung pertumbuhan positif secara berkelanjutan," tambahnya.

Dengan strategi yang matang dan ekosistem yang semakin solid, ASSA berharap dapat terus memperkuat posisinya di pasar dan mencapai target pertumbuhannya di tahun 2025.

Selanjutnya: BCA akan Lakukan Buyback Saham Senilai Rp 1 Triliun

Menarik Dibaca: Inilah 7 Jenis Kopi yang Bisa Membuat Asam Urat Normal, Cek Daftarnya Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×