kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,48   -1,25   -0.14%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Strategi Aneka Tambang (ANTM) untuk Meraih Perbaikan Kinerja Bisnis Tahun 2024


Jumat, 12 April 2024 / 15:59 WIB
Ini Strategi Aneka Tambang (ANTM) untuk Meraih Perbaikan Kinerja Bisnis Tahun 2024
ILUSTRASI. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah mempersiapkan sejumlah strategi guna memperbaiki kinerja keuangan mereka di tahun 2024 ini. ANTARA FOTO/Jojon/rwa.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah mempersiapkan sejumlah strategi guna memperbaiki kinerja keuangan mereka di tahun 2024 ini. 

Corporate Secretary Division Head ANTM Syarif Faisal Alkadrie mengatakan di tahun ini pihaknya akan senantiasa berupaya meningkatkan kinerja produksi dan penjualan seluruh komoditas inti perusahaan agar dapat mencatatkan kinerja yang optimal bagi seluruh pemegang saham, stakeholder dan masyarakat. 

“ANTAM akan berfokus pada strategi Pengembangan basis pelanggan di dalam negeri terutama pada produk emas, bijih nikel, dan bauksit,” ungkap Faisal kepada Kontan beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Harga Emas Terus Cetak Rekor Akibat Kekhawatiran Geopolitik

Perusahaan tambah dia juga akan senantiasa berfokus dalam upaya pengelolaan biaya yang cermat di seluruh lini operasi, menjaga cash cost agar tetap kompetitif dan efisien, serta terus melakukan inovasi bisnis di seluruh lini bisnis perusahaan. 

“ANTAM juga berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan proyek strategis sebagai bentuk dukungan atas hilirisasi mineral dan terus berfokus untuk melaksanakan bisnis yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Untuk diketahui, ANTM sepanjang 2023 membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,07 triliun pada 2023, turun 19,45% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 3,82 triliun di 2022. 

Terkoreksinya laba bersih itu sejalan dengan penurunan pendapatan Antam selama 2023. Dari sisi top line, ANTM mengantongi penjualan sebesar Rp 41,04 triliun, atau turun 10,63% YoY dari Rp 45,93 triliun.

“Capaian kinerja keuangan tahun 2023 (FY23) diperoleh dari optimalisasi kinerja produksi dan penjualan dari seluruh komoditas inti perusahaan. Penurunan capaian laba ANTAM pada tahun 2023 seiring dengan koreksi capaian kinerja penjualan feronikel dan emas yang terjadi karena adaptasi pasar yang dilakukan perusahaan. Meskipun demikian, Perusahaan tetap mencatatkan capaian positif pada kinerja keuangan yang tercermin pada posisi saldo kas dan setara kas pada akhir periode FY23 sebesar Rp9,21 triliun, meningkat signifikan 106% dari periode yang sama di tahun 2022 (FY22) sebesar Rp4,48 triliun,” jelas Faisal. 

Ia juga menambahkan, sepanjang 2023 ANTAM juga mencatatkan total aset pada FY23 sebesar Rp42,85 triliun, tumbuh 27% jika dibandingkan FY22 sebesar Rp33,64 triliun. Selain itu, penurunan tingkat pinjaman berbunga ANTAM pada FY23 mencapai Rp2,5 triliun, turun 17% lebih rendah dari posisi akhir tahun FY22 sebesar Rp3 triliun.

Selain ditopang dari sektor emas, pendapatan dari sektor nikel juga dirasa akan terus berkembang di tahun ini. 

 

“Jadi pada tahun 2023, kontribusi penjualan Segmen Nikel (produk feronikel dan bijih nikel) mencapai Rp12,87 triliun, tumbuh 7% Year over Year (YoY) dari penjualan FY22 sebesar Rp12,03 triliun, dimana produk bijih nikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan ANTAM dengan kontribusi sebesar Rp8,32 triliun atau 20% dari total penjualan konsolidasian FY23,” jelasnya. 

Melihat hal ini, Faisal menyebut ANTAM tetap optimis komoditas nikel masih akan kompetitif menyumbang pendapatan yang positif bagi capaian pendapatan perusahaan. Hal ini juga diperkuat dengan pengembangan bisnis nikel ANTAM di mana saat ini Perusahaan masih berfokus untuk menyelesaikan proyek strategis, yaitu Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur yang telah memulai tahap awal pengoperasian pabrik.

“Selain itu, keterlibatan Perusahaan dalam pengembangan rantai industri baterai kendaraan Listrik berbasis nikel (EV Battery) yang diyakini akan mampu menopang bisnis nikel ANTAM kedepannya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×