Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura II (Persero) bersama dengan stakeholder penerbangan nasional telah menyiapkan empat strategi untuk mempercepat pemulihan (recovery) bisnis penerbangan nasional guna mendukung aktivitas perekonomian.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menjelaskan, strategi pemulihan tersebut antara lain optimalisasi slot time di bandara, pengaktifan kembali rute-rute domestik, peningkatan frekuensi di setiap rute, dan normalisasi jam operasional bandara. "Perseroan bersama stakeholder mengupayakan lalu lintas penerbangan dapat pulih kembali mulai bulan ini," ujar Awaluddin dalam siaran resmi, Sabtu (4/7).
Baca Juga: Berikut 5 bandara yang sediakan layanan rapid test dan tarifnya
Ia mengatakan, mulai Juli 2020, pihaknya menekankan dimulainya recovery lalu lintas penerbangan guna mendukung aktivitas perekonomian di Indonesia. Fokus pemulihan pada tahap awal adalah rute domestik untuk memperkuat konektivitas kota-kota di Indonesia. Tentunya, menurutnya sektor penerbangan nasional tetap mengedepankan protokol kesehatan dan keamanan.
Pertama, AP II menargetkan slot time di 19 bandara dapat digunakan 30%. Misalnya di Bandara Soekarno-Hatta dalam satu hari terdapat 1.100 slot time penerbangan, maka ditargetkan dalam satu hari dapat digunakan sebanyak 330 slot time.
Kedua, pengaktifan kembali rute penerbangan yang masih ditutup. Adapun, pengaktifan kembali rute-rute yang diikuti dengan meningkatnya permintaan akan dapat meningkatkan utilisasi pesawat. Ketiga, AP II berupaya agar frekuensi penerbangan di rute-rute yang sudah aktif dapat ditingkatkan, sehingga memberikan banyak alternatif jadwal penerbangan bagi masyarakat.
Keempat, mengembalikan jam operasional seperti ketika beroperasi di masa normal, sebelum pandemi Covid-19. Hal ini guna meningkatkan kesiapan bandara menyusul naiknya lalu lintas penerbangan sejalan optimalisasi slot time, pengaktifan kembali rute penerbangan dan peningkatan frekuensi di setiap rute.
Baca Juga: Angkasa Pura II tawarkan 7 proyek kepada investor, ini perinciannya
Sementara itu, Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon B. Prawiraatmadja menambahkan, optimalisasi utilitas pesawat penting dilakukan maskapai, dan diharapkan hal tersebut dapat dilakukan ketika sektor penerbangan sudah memasuki fase recovery.
“Stakeholder di sektor penerbangan nasional antara lain regulator, maskapai, KKP Kemenkes dan operator bandara harus memperkuat koordinasi dan kerja sama agar penerbangan nasional dapat melakukan recovery,” ujar Denon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News