Reporter: Ramadhan Sultan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) hingga akhir tahun 2021 akan fokus pada peningkatan volume produksi segmen bisnis sagu dan sayuran ke tingkat yang berkelanjutan secara komersial serta dapat memasuki pasar baru.
“Pada tahun 2021, unit bisnis kami berfokus pada segmen sayuran (edamame) telah berhasil melakukan ekspor perdana edamame bekunya ke Jepang sejak Maret 2021 lalu,” kata Lucas Kurniawan selaku Wakil Direktur Utama PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) kepada Kontan.co.id, Rabu (25/8).
Lucas menjelaskan, prospek bisnis edamame ke depan sangat baik, permintaan pasar cukup tinggi setiap tahun, terutama dari pasar Jepang, sedangkan pasokan masih belum dapat memenuhi seluruh permintaan pasar. Perseroan juga melihat potensi pertumbuhan permintaan edamame dari negara lain di wilayah Asia dan Amerika seiring dengan meningkatnya kesadaran dan permintaan akan healthy food.
“Kami harapkan volume penjualan ekspor ke Jepang akan terus tumbuh setiap tahunnya yang dapat memberikan kontribusi lebih besar pada pendapatan ANJT. Selain itu, kami juga terus menggali potensi pasar dari tepung sagu, diharapkan dapat menembus pasar ekspor,” ungkapnya.
Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) optimis pendapatan dan laba bersih tahun ini meningkat
Untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis, Lucas menjelaskan, ANJT melakukan strategi yakni pertama, mencapai profil usia kelapa sawit yang seimbang untuk mempercepat pertumbuhan di masa depan untuk mempertahankan profitabilitas dan arus kas.
Kedua, berfokus pada keunggulan operasi dan peningkatan produktivitas melalui inovasi agronomi, teknologi dan transformasi digital, seperti mekanisasi, pengelolaan perkebunan menggunakan Geographic Information System (GIS) dan E-Plantation Mobile Solution (EPMS).
Ketiga, inovasi untuk mengurangi dampak cuaca ekstrim akibat perubahan iklim, seperti pengomposan, drip fertigasi dan pengelolaan air. Keempat, meningkatkan volume produksi ke tingkat yang berkelanjutan secara komersial dalam tiga tahun ke depan dan memasuki pasar baru untuk segmen bisnis sagu dan sayuran.
Kelima, mendapatkan nilai premium dari praktik keberlanjutan termasuk pasar karbon, seperti e-traceability, pasar premium dari sertifikat keberlanjutan dan pendanaan karbon dari area konservasi.
“Selain itu kami juga terus berkomitmen untuk terus tumbuh dengan konsep pengembangan bertanggung jawab dengan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek pengembangan bisnis kami. Dengan strategi pertumbuhan dan komitmen terhadap pengembangan bertanggung jawab diharapkan mampu menopang pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan untuk bisnis kami di masa depan,” pungkasnya.
Selanjutnya: Semester I 2021, Austindo Nusantara Jaya (ANJT) cetak laba bersih US$ 12,6 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News