Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) berencana menganggarkan belanja modal atau capex sekitar Rp 1,2 triliun sampai Rp 1,5 triliun di setiap tahunnya.
Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto mengungkapkan, jumlah anggaran belanja modal ini mayoritas digunakan untuk pembelian unit kendaraan pada bisnis rentalnya yang juga terus bertumbuh.
“Untuk capex 2023 masih dalam perhitungan. Namun, setiap tahunnya ASSA rata-rata menganggarkan capex Rp 1,2 triliun sampai Rp 1,5 triliun untuk pembelian unit kendaraan pada bisnis rental,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (29/11).
Perseroan melihat prospek bisnis logistik masih akan menjanjikan hingga akhir tahun 2022 maupun tahun depan. Hanya saja sedang terjadi pergeseran jenis pengiriman dari situasi pandemi ke pasca pandemi Covid-19.
Baca Juga: Begini Strategi Adi Sarana Armada (ASSA) untuk Perkuat Layanan Cold Chain
Pada masa pandemi, bisnis logistik terdorong kenaikan transaksi belanja online masyarakat lantaran adanya pembatasan mobilitas sosial terkait pandemi. Oleh karena itu, pada masa pandemi tersebut bisnis pengiriman untuk transaksi belanja online turut meningkat pesat.
Setelah masa pandemi, ASSA melihat mobilitas masyarakat telah kembali normal, sehingga banyak masyarakat yang telah kembali memilih untuk belanja secara offline.
“Akibatnya pasca pandemi saat ini transaksi secara online menurun yang diikuti penurunan permintaan layanan pengiriman barang untuk kegiatan transaksi online tersebut,” sambung dia.
Oleh sebab itu, ke depannya perseroan tidak hanya fokus pada satu segmen penjualan, namun berinovasi dan mengembangkan layanan lainnya yakni Bisnisaja, Travylite, hingga Titipaja.
“Kami juga melihat potensi yang besar pada layanan baru kami seperti cold chain delivery dan Payment on Delivery untuk terus bertumbuh dan merupakan strategi kami untuk melengkapi pelayanan kepada UMKM seller,” katanya.
Secara keseluruhan, ASSA targetkan untuk kedepannya bisnis logistik perseroan akan terintegrasi dengan semakin mengkonsolidasi infrastrukturnya dan mengoptimalkan keseluruhan struktur biayanya.
Dalam hal pengembangan bisnis penjualan mobil bekas oleh anak perusahaannya yakni PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), ASSA akan membuka dan mengoptimalkan cabang titik layanan O2O (online to offline) diler mobil bekas Caroline.
Adapun untuk Anteraja, tahun depan perusahaan akan terus meningkatkan layanan logistik dengan melakukan berbagai inovasi dan investasi untuk menjawab kebutuhan pelanggan.
Terkait upaya meningkatkan layanan tersebut, Anteraja baru saja menjalin kerjasama dengan Droper, PT Logitek Digital Nusantara (LDN) dan telah membuka lebih dari 300 titik drop off baru Anteraja, akan terus menambah titik drop off baru.
“Kami juga akan meningkatkan layanan pengiriman cold-chain atau rantai dingin dan layanan asuransi di platform aplikasi yang baru saja diluncurkan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News