kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,49   -13,02   -1.39%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) kerek pertumbuhan bisnis di 2021


Selasa, 27 Juli 2021 / 20:22 WIB
Ini strategi Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) kerek pertumbuhan bisnis di 2021
ILUSTRASI. Direksi PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA)


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) optimistis target kinerja di tahun ini bisa tercapai. Asal tahu saja, perusahaan menargetkan bisnisnya dapat tumbuh 40% di tahun 2021.

Untuk itu, DIVA telah menyiapkan sejumlah rencana dan strategi bisnis agar dapat mencapai target. “Kami tentu optimistis tahun ini akan tumbuh 40%, namun untuk target revenue, belum bisa kami mention,” kata Direktur Distribusi Voucher Nusantara Dian Kurniadi dalam paparan Public Expose secara virtual, Selasa (27/7). 

Keyakinan DIVA dapat mengerek pertumbuhan bisnis di tahun ini karena dalam tiga bulan pertama saja sudah berhasil menambah mitra Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebanyak 859 outlet. Mengingat di kuartal I-2021, perusahaan memiliki 25.919 outlet.

Selain itu, DIVA juga terus melakukan ekspansi. Salah satunya perusahaan telah melakukan kontrak dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) untuk penyediaan fasilitas isi ulang kartu prabayar. 

Dian menyebutkan, untuk penyediaan fasilitas tersebut, kini sudah tersedia di lebih dari 100 gerbang tol yang berada di dalam kota Jakarta hingga Jawa Timur.

Lebih lanjut, DIVA juga memiliki segudang proyek yang akan dikerjakan pada semester II ini. Perusahaan pun membidik Transjakarta yang punya potensi stasiun mencapai 250 titik, kereta commuter dengan potensi sebanyak 80 stasiun di Jabodetabek, pelabuhan, service parking, dan di jalan tol.

Baca Juga: Kinerja ciamik, laba Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) melonjak 2.426% di kuartal I

Dia melanjutkan, perusahaan menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun ini sebesar Rp 30 miliar. 

“Sampai dengan semester 1 ini, capex sudah terserap sebesar Rp 5 miliar, kami harap penyerapannya akan lebih tinggi lagi,” ujar Dian. 

Lebih lanjut, dia bilang, capex itu rencananya akan digunakan untuk investasi dan perluasan di bidang IT. Adapun, dana itu masih berasal dari kas internal. 

“Pendanaan kami masih berasal dari kas internal karena net cash masih sekitar Rp 400 miliar, jadi tidak ada issue untuk pendanaan dalam pengembangan bisnis,” tegas Dian.

Sebagai informasi, kinerja DIVA di kuartal I-2021 ciamik. Perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp 942 miliar di akhir Maret 2021. Realisasi ini naik 9,5% ketimbang pendapatan di kuartal 1-2020 yang sebesar Rp 861 miliar.

Sementara itu, laba bersih DIVA meroket menjadi Rp 184 miliar pada tiga bulan pertama 2021. Mengingat di periode Januari-Maret 2020, laba bersih DIVA hanya Rp 7 miliar. 

Selanjutnya: Lakukan ekspansi, Sariguna Primatirta (CLEO) bidik pertumbuhan penjualan 30%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×