kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi Garudafood (GOOD) untuk menjaga kinerja penjualan tahun ini


Jumat, 27 September 2019 / 21:19 WIB
Ini strategi Garudafood (GOOD) untuk menjaga kinerja penjualan tahun ini


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) terus berupaya untuk berinovasi mengikuti perkembangan perilaku konsumen yang dinamis. Hal ini dilakukan untuk menyiasati kondisi industri makanan dan minuman (mamin) saat ini.

“Kalau industri makanan dan minuman kan tahun ini masih struggling ya, jadi pertumbuhannya tidak seperti yang kita inginkan,“ ujar Managing Director Indonesia Operation PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, Fransiskus Johny Soegiarto ketika ditemui usah acara Anugerah Kolaborasi Kompas Gramedia (27/09).

Baca Juga: Garuda Food perkuat bisnis minuman kemasan

Inovasi yang dilakukan di antaranya adalah dengan menghadirkan varian-varian baru dalam produk yang ditawarkan. Pada produk makanan ringan kacang misalnya, inovasi dilakukan dengan cara menghadirkan varian rasa baru seperti misalnya kacang panggang.

Inovasi yang serupa juga bisa ditemui pada produk-produk makanan lain dengan menghadirkan rasa-rasa unik seperti misalnya cokelat yang ditaburi kelapa, dan sebagainya.

Tidak hanya menghadirkan rasa baru, inovasi produk juga dilakukan dengan meluncurkan produk minuman kopi sachet baru dengan menggandeng Warkop DKI Reborn untuk dijadikan sebagai brand.

Produk ini baru saja diluncurkan pada 23 September 2019 lalu tidak lama setelah film Warkop DKI Reborn ditayangkan di bioskop.

Selain itu, emiten yang memiliki kode saham GOOD ini juga berusaha menjajal pasar milenial dengan cara bekerja sama dengan platform e-commerce lokal. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan cara-cara penjualan dengan karakteristik milenial yang cenderung menyukai hal yang praktis.

“Dengan begitu teman-teman yang malas beranjak ke toko tetap bisa memesan produk kita,“ jelas Fransiskus.

Baca Juga: Pelaku industri pengolahan kakao keluhkan keterbatasan pasokan bahan baku

Sebagai informasi, GOOD mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 5,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 2,28 triliun pada kuartal I 2019. Sebelumnya, penjualan GOOD tercatat sebesar Rp 2,16 triliun di kuartal I 2018.

Meski demikian, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan sebesar 20,18% dari yang semula sebesar Rp 152,53 miliar pada kuartal I 2018 menjadi Rp 121,75 miliar pada kuartal I 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×