kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi Gema Grahasarana (GEMA) untuk genjot kinerja di tengah pandemi Covid-19


Rabu, 27 Mei 2020 / 17:00 WIB
Ini strategi Gema Grahasarana (GEMA) untuk genjot kinerja di tengah pandemi Covid-19


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari

Sebelumnya pada pertengahan tahun lalu, GEMA melalui anak usahanya PT Vivere Multi Kreasi (VMK) pada tanggal 8 Juli 2019 mengakuisisi merek dagang Casaka. Merek Casaka merupakan merek produk mebel kayu dan berbagai dekorasi rumah yang menyasar pasar dalam dan luar negeri.

Mengulik laporan keuangan perusahaan di tahun 2019, pendapatan bersih GEMA mencapai Rp 1,18 triliun atau hanya mampu naik 0,8% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,17 triliun.

Namun, beban pokok penjualan perusahaan dapat ditekan sebanyak 5,8% year on year (yoy) menjadi Rp 891,84 miliar. "Di tahun 2019 kami melakukan beberapa perbaikan operasional dan efisiensi biaya," terang Ferlina Sutandi.

Susutnya beban pokok tersebut mengakibatkan laba kotor GEMA terangkat 28,7% yoy menjadi Rp 295,42 miliar di tahun 2019. Alhasil setelah dikurangi pos beban lainnya, laba bersih perusahaan di tahun 2019 tercatat sebanyak Rp 25,84 miliar atau tumbuh 19,5% dibandingkan tahun 2018 yang senilai Rp 21,62 miliar.

Baca Juga: Meski pendapatan naik tipis, laba GEMA naik dobel digit di 2019

Segmen bisnis mebel dan furnitur menyumbang 91% dari total pendapatan saat itu atau mencapai Rp 1,08 triliun. Segmen ini dapat tumbuh 7% dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,01 triliun.

Ferline menerangkan, Sebagian besar pendapatan perusahaan didapatkan dari segmen bisnis proyek. Kontribusinya hampir 55% dari total penjualan bersih, sedangkan sisanya 45% dari segmen bisnis ritel.

Dari segi geografis, pasar Jabodetabek mendominasi pendapatan GEMA sebanyak Rp 1,03 triliun atau 87% dari total penjualan bersih pada masa itu. Pasar Jabodetabek mengalami pertumbuhan 3% yoy, namun pasar di luar Jakarta mengalami penurunan sebanyak 8,1% yoy menjadi Rp 157,25 miliar.

Dari sisi produksi, perseroan memiliki lima pabrik yang berada di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Beberapa memiliki kapasitas besar misalnya pabrik di Cikarang mempunyai kapasitas terpasang 210.000 unit per tahun, sementara pabrik di Cikande berkapasitas 60.000 meter kubik per tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×