kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Strategi Lion Metal (LION) untuk Raih Pendapatan Rp 450 Miliar pada Tahun Depan


Selasa, 29 November 2022 / 17:11 WIB
Ini Strategi Lion Metal (LION) untuk Raih Pendapatan Rp 450 Miliar pada Tahun Depan
ILUSTRASI. Targetkan pendapatan di angka Rp450 miliar tahun 2023, Lion Metal (LION) siapkan beberapa strategi. Foto Dok LION


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lion Metal Works Tbk (LION) berusaha mencari peluang proyek pembangunan di luar negeri dan melanjutkan proyek yang sempat terhenti akibat Covid-19. Hal ini merupakan strategi Perseroan mencapai target pendapatan Rp450 miliar tahun depan.

Direktur Lion Metal Lawer Supendi melanjutkan pihaknya percaya diri dapat mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 10% tahun 2023 dibandingkan tahun 2022.

"Strategi Lion Metal dalam mencapai target dan proyek-proyek adalah melanjutkan yang sempat tertunda akibat Covid-19. Perseroan akan tetap mencari peluang yang berhubungan dengan produk dalam meningkatkan kinerjanya," jelasnya dalam paparan publik yang berlangsung virtual, Selasa (29/11).

Projek pembangunan infrastruktur dan kilang yang masih digalakkan oleh Pemerintah akan membawa angin segar untuk produk Perseroan.

Baca Juga: Maksimalkan Serapan Produk Dalam Negeri, Kemenperin Permudah Aturan Verifikasi TKDN

Lebih jauh, emiten berkode LION ini mengatakan bahwa pembangunan di bidang logistik juga akan membawa pertumbuhan untuk produk Perseroan, tak lupa kerjasama dengan negara lain dalam meningkatkan produk Perseroan.

Di sisi strategi, pihaknya juga menjabarkan beberapa kendala yang dihadapinya, yakni harga bahan baku untuk produk lokal lebih mahal dibandingkan dengan produk impor.

LION juga melihat bahwa sektor properti seperti perkantoran masih mengalami kelebihan pasokan dan banyak perusahaan masih melakukan WFH dan mengurangi aktivitas formal, menyebabkan permintaan untuk peralatan perkantoran masih lemah.

Tak hanya itu, perang dagang antara Amerika Serikat, dan China masih terus berlangsung yang mengakibatkan harga barang berfluktuasi. Perang antara Ukraina dan Rusia menyebabkan krisis energi, pangan dan ekonomi sehingga mengakibatkan meningkatnya inflasi di berbagai negara dan supply chain di beberapa negara terganggu. 

"Mengenai pencapaian target kinerja Rp450 miliar di tahun 2023, kami tetap akan cari proyek di beberapa negara termasuk di negara lain. Kami juga masih menunggu konfirmasi mengenai proyek yang akan datang," paparnya.

 

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2022, LION mencatat adanya kenaikan pendapatan 53,68% di angka Rp298,09 miliar dari Rp193,96 miliar. Pihaknya juga berhasil membalik kerugian menjadi Rp18,36 miliar dari rugi bersih Rp14,32 miliar.

Ia menjabarkan, sektor Industri Pengolahan menjadi kontributor terbesar PDB tumbuh positif sebesar 4,83% (YoY). Sektor utama lainnya, seperti Sektor Pertambangan dan Pertanian mengalami pertumbuhan, masing-masing sebesar 3,22% (YoY) dan 1,65% (YoY). Di saat yang sama, Sektor Transportasi dan Pergudangan merupakan sektor dengan pertumbuhan paling tinggi yakni sebesar 25,81% (YoY).

Pada pos aset dan liabilitas tercatat adanya penurunan secara YtD masing-masing 2,45% dan 14,29%. Di sisi lain, ekuitas meningkat 4,12% menjadi Rp463,71 miliar.

Pada tahun 2023, LION mencadangkan capex senilai Rp3 miliar sampai Rp5 miliar.

"Saat ini LION masih menjaga cash flow maka capex 2023 akan mengikuti kebutuhan. Kami anggarkan sekitar Rp3 miliar sampai Rp5 miliar," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×