Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) menargetkan untuk dapat mencapai pertumbuhan bisnis di sepanjang tahun 2023. MARK mengincar kinerja yang lebih baik dari kondisi pra pandemi.
Untuk diketahui, produsen cetakan sarung tangan ini mencatatkan penurunan kinerja keuangan pada tahun lalu. Lesunya permintaan sarung tangan global membuat MARK harus menanggung penurunan penjualan hingga 31% secara tahunan.
"Terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan penurunan permintaan sarung tangan global salah satunya over stock supply sarung tangan dunia," ujar Presiden Direktur Mark Dynamics Ridwan Goh, ketika dihubungi Kontan.co.id, akhir pekan lalu.
Baca Juga: Permintaan Sarung Tangan Turun, Penjualan Mark Dynamics (MARK) Anjlok 31% di 2022
Ridwan optimistis permintaan sarung tangan global pada tahun 2023 ini sudah berangsur pulih.
Beberapa analis meyakini bahwa kondisi oversupply sarung tangan diperkirakan secara bertahap turun di tahun 2023. Sentimen positif ini terlihat dari mulai naiknya harga jual rata-rata produsen sarung tangan di China dan Malaysia.
Selain itu, oversupply sarung tangan global akibat overproduksi di saat masa pandemi sudah mulai mendekati masa pakai sehingga produsen sarung tangan harus memproduksi sarung tangan yang baru lagi.
"Hal ini berdampak positif terhadap MARK sebagai supplier cetakan sarung tangan bagi produsen sarung tangan global," kata Ridwan.
Sebagai strategi peningkatan kinerja di tahun 2023, MARK juga berencana memperluas penjualan ke sejumlah negara baru. Pihaknya akan memperlebar jangkauan distribusi penjualan ke negara-negara lain seperti India dan Sri Lanka serta meningkatkan kuantitas penjualan di China seiring dengan berkembanganya pabrik-pabrik sarung tangan baru di negara tersebut.
Adapun, konstribusi penjualan ekspor cetakan sarung tangan MARK pada tahun lalu masih didominasi ke negara Malaysia sebanyak 55% dari total penjualan, diikuti oleh Thailand, Vietnam, China, dan beberapa negara lainya termasuk Amerika Serikat.
Tak hanya berfokus di pasar ekspor, MARK juga melihat potensi pertumbuhan di pasar domestik. Menurutnya, Indonesia juga berpotensi untuk tumbuh menjadi produsen sarung tangan global dikarenakan melimpahnya bahan baku dan sumber daya manusia dan energi.
Baca Juga: Mark Dynamics Indonesia (MARK) Bakal Genjot Kinerja di Pasar Ekspor
"Kami selalu mensupport ekosistem produsen sarung tangan dengan menyediakan cetakan sarung tangan yang berkualitas tinggi kepada pelanggan-pelanggan kami," sebutnya.
MARK tidak menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditre (Capex) yang besar pada tahun ini. Sebab, perusahaan baru saja melakukan ekspansi penambahan pabrik baru di tahun 2021.
"Dengan total tiga pabrik total produksi mencapai dua juta cetakan per bulan menjadikan MARK sebagai produsen terbesar di dunia untuk cetakan sarung tangan nitril dan kami fokus untuk meningkatkan utilisasi produksi perseroan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News