kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Ini Strategi Pakuwon Jati (PWON) yang Incar Marketing Sales Rp 1,8 Triliun di 2025


Sabtu, 29 Maret 2025 / 06:56 WIB
Ini Strategi Pakuwon Jati (PWON) yang Incar Marketing Sales Rp 1,8 Triliun di 2025
ILUSTRASI. Pakuwon Jati (PWON) menargetkan prapendapatan atawa marketing sales naik 16% menjadi Rp 1,8 triliun di 2025


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menargetkan pendapatan prapenjualan alias marketing sales mencapai Rp 1,8 triliun di tahun 2025. Target tersebut naik 16,12% dibandingkan dengan realisasi marketing sales di 2024 yang sebesar Rp 1,55 triliun.

“Untuk mencapai target tersebut, tetap mempertahankan komposisi diversifikasi revenue stream dengan recurring income yang kuat dan meningkatkan development income sebagai pelengkap topline revenue,” kata Direktur Keuangan dan Corporate Secretary PWON Minarto Basuki, kepada Kontan, Rabu (26/3).

Minarto menuturkan, PWON mendukung langkah yang di ambil oleh Pemerintah untuk menahan suku bunga Bank Indonesia (BI) di level 5,75%. Pakuwon Jati yakin langkah tersebut sudah dengan mempertimbangkan berbagai aspek untuk menjaga stabilitas perekonomian

“Berdasarkan profile buyer PWON di segmen middle to middle up kondisinya cukup stabil, sehingga tingkat suku bunga tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kinerja perseroan. Kami juga memiliki pemilihan cara bayar selain KPR,” ungkapnya.

Untuk rencana pengembangan di tahun 2025, PWON akan mulai melakukan ekspansi di superblock yang sudah beroperasi, yaitu di Kota Kasablanka. “Kami akan menambah area ritel, residensial dan juga hotel,” tuturnya.

Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Catat Marketing Sales Rp 1,55 Triliun Pada Tahun 2024

Lalu, dilanjutkan dengan ekspansi di Gandaria City dengan penambahan area ritel, residensial dan perkantoran.

“Kami juga akan membuka tiga hotel selama tahun 2025, yaitu dua hotel di superblock Pakuwon Mall Bekasi dan satu hotel di superblock Pakuwon City Mall Surabaya,” paparnya.

Dengan rencana tersebut, PWON pun mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 2,48 triliun di tahun 2025.

“Bujet capex tahun 2025 sebesar Rp 2,48 triliun dengan komposisi penggunaan 59% untuk konstruksi dan 41% untuk akuisisi,” ungkapnya.

Baca Juga: Bidik Kenaikan Pendapatan pada 2025, Cermati Strategi Pakuwon Jati (PWON)

Pada tahun 2024, Pakuwon mengantongi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 2,07 triliun tahun lalu. Angka itu turun tipis 1,44% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 2,10 triliun pada tahun 2023.

Berbanding terbalik, pendapatan PWON masih mampu tumbuh tahun lalu. PWON membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 6,67 triliun selama 2024, naik 8% YoY dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp 6,20 triliun.

Analis PT Maybank Sekuritas Indonesia, Jazzy Refadeby mengatakan, pemberat kinerja emiten properti tahun lalu adalah faktor makroekonomi yang kurang suportif, terutama karena penguatan dari indeks dolar Amerika Serikat (AS), meskipun kinerja bisnis dari PWON baik-baik saja.

Meskipun begitu, Jazzy masih melihat kinerja PWON baik, karena sekitar 78% pendapatan PWON bersumber dari recurring revenues (rental mall, hotel, dan office) yang lebih resilien.

Menilik laporan keuangan Pakuwon, segmen pengusahaan pusat perkantoran, perbelanjaan, dan apartemen berkontribusi Rp 3,88 triliun di tahun 2024, naik dari Rp 3,5 triliun pada tahun sebelumnya.

Segmen perhotelan juga mencatatkan kenaikan tahun lalu, dari Rp 1,16 triliun di tahun 2023 menjadi Rp 1,30 triliun di tahun 2024.

Sebaliknya, segmen real estate menyumbang Rp 1,47 triliun di tahun 2024, turun dari Rp 1,53 triliun di tahun 2023.

 

Jazzy memperkirakan, aset hunian PWON untuk mencatatkan kinerja yang baik tahun ini dari handover aset apartemen tower Amor Bekasi dan Bella Surabaya, sehingga akan menopang pendapatan di tahun 2025.

“Dari segi prapendapatan, kami memproyeksikan pertumbuhan prapendapatan untuk PWON sebesar 16% YoY pada tahun 2025, didorong dari proyek greenfield di Batam,” paparnya.

Jazzy pun merekomendasikan beli untuk PWON dengan target harga Rp 580 per saham. “Saham properti undervalued, tetapi memang dibutuhkan katalis positif dari sisi makroekonomi untuk mendorong harga saham properti,” ungkapnya.

Direktur Utama Kiwoom Sekuritas Indonesia, Chang-kun Shin melihat, PWON bakal mempertahankan pendapatan recurring di tahun ini.

Sebab, ada dua mal baru yang diharapkan bisa meningkatkan total portofolio sebesar 7% di 2025. Kedua mal itu adalah Pakuwon City Mall 3 di Surabaya dan Pakuwon Mall Bekasi.

“Lalu, PWON berencana akan menambah alokasi tenant F&B dan entertainment di struktur tenancy mix dalam mal, serta ditambah ekspansi superblok Kota Kasablanka dan Gandaria City,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (27/3).

Shin belum memberikan rekomendasi saham untuk PWON.

Selanjutnya: Promo Minyak Goreng Spesial Akhir Pekan Terbaru, Tropical dan Sunco Lebih Murah

Menarik Dibaca: Resep Kari Ayam Bumbu Meresap, Teman Makan Ketupat yang Nikmat saat Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×