Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina International Shipping (PIS) mengungkapkan sejumlah strategi perusahaan mengembangkan bisnis dan mendukung Indonesia menjadi negara maritim yang kuat.
CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan terdapat tiga tantangan utama dalam bisnis PIS saat ini, yang terkait dengan sektor industri perkapalan dan logistik.
Tantangan pertama adalah penyediaan jasa layanan yang reliable dan efisien, lalu pelayanan optimal dan efisien untuk distribusi energi di negara kepulauan seperti Indonesia, dan terakhir adalah operasi bisnis yang sejalan dengan isu berkelanjutan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, kata Yoki, PIS terus meng-upgrade armada agar memenuhi standar dari pengguna layanan di dalam dan luar negeri, sekaligus memenuhi regulasi internasional sesuai dengan arahan Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Perkuat Ekspansi Global, Pertamina International Shipping (PIS) Angkat Direktur Baru
Selain itu, PIS juga menjaga dan menjalankan amanat sebagai urat nadi distribusi energi di Indonesia dengan beroperasi secara efisien namun tetap mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan.
Terkait dengan isu keberkelanjutan sesuai target dekarbonisasi dan transisi energi, bisnis PIS juga mendukung hal tersebut dengan menambah armada kapal-kapal pengangkut gas dan petrokimia, yang menggunakan teknologi ramah lingkungan.
"Selain itu, kami juga memiliki dan bersiap untuk mengelola terminal energi yang mendukung bisnis berkelanjutan," kata Yoki dalam keterangan resmi, Senin (20/5).
Selain menjawab tantangan bisnis untuk bisa terus bertumbuh, lanjut Yoki, pelaku industri pelayaran Tanah Air perlu go-global untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah industri maritim dunia.
Menurutnya, pelaku shipping Indonesia saat ini sebaiknya tidak hanya menjadi local player tetapi juga harus bisa menjadi global player. Sejalan dengan tema besar BUMN go-global, PIS saat ini telah menjadi integrated marine and logistic company terbesar dan bertumbuh secara signifikan bersama Indonesia dan di Asia Tenggara.
PIS yang terdiri dari pelayaran, jasa kelautan, dan logistik diproyeksikan akan terus tumbuh baik secara bisnis maupun kinerja finansial. PIS saat ini memiliki 102 kapal tanker dengan 60 kapal telah tercatat sukses berlayar di rute internasional.
Baca Juga: Genjot Angkut Komoditas, Pertamina International Shipping (PIS) Tambah Kapal Anyar
Sesuai dengan roadmap perusahaan, PIS menargetkan bisa mencapai kapitalisasi pasar senilai US$ 7 miliar dengan pendapatan sebesar US$ 8,9 miliar pada 2034.
"Kami juga telah go-global dengan membuka kantor di Singapura dan Dubai untuk melayani berbagai rute internasional di samping rute-rute domestik untuk distribusi BBM dan komoditas lainnya seperti green cargo," ujar Yoki.
Yoki juga mengungkapkan berbagai upaya PIS dalam mencapai target net zero emission 2060. Mulai dari pemasangan Energy Saving Device dan Engine Power Limitation yang telah diaplikasikan di sejumlah kapal hingga penggunaan bahan bakar ganda atau dual fuel, PIS berupaya untuk mengurangi kadar CO2 di setiap operasi.
Tercatat, PIS telah berhasil mengurangi kadar total CO2 sebesar 25.4 KtCO2e/tahun pada 2023, dengan target untuk mencapai pengurangan sebesar 978,6 KtCO2e/tahun pada 2030.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News