kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Strategi Petrokimia Gresik Kurangi Emisi Karbon 1,2 Juta Ton Lebih Per Tahun


Jumat, 08 Desember 2023 / 12:57 WIB
 Ini Strategi Petrokimia Gresik Kurangi Emisi Karbon 1,2 Juta Ton Lebih Per Tahun
ILUSTRASI. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo jadi?pembicara dalam acara 'Pavilion Indonesia Talks Session' COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 6 Desember 2023.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrokimia Gresik telah berhasil meminimalisir emisi karbon lebih dari 1,2 juta ton dalam setahun berkat strategi industri dan proyek baru yang dijalankan 

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, sebagai produsen pupuk dan bahan kimia di Indonesia, Petrokimia Gresik terus berupaya untuk meminimalisasi adanya emisi karbon yang terjadi karena proses industri.

Strategi pertama mengurangi emisi karbon adalah dengan pemanfaatan karbon untuk bahan baku pupuk Urea, ZA, serta menggunakan karbon untuk bahan produksi CO2 cair dan dry ice. "Melalui strategi ini, Petrokimia Gresik telah memanfaatkan emisi karbon sekitar 902.700 ton per tahun," kata Dwi dalam keterangan resminya, Jumat (8/12).

Kedua, Petrokimia Gresik seoptimal mungkin meningkatkan efisiensi dalam pembakaran pada boiler berbahan bakar batubara. Melalui upaya ini, Petrokimia Gresik mampu meminimalisasi emisi karbon sekitar 1.600 ton/tahun.
 
Strategi efisiensi energi berikutnya dilakukan Petrokimia Gresik melalui pemanfaatan purge gas sebagai bahan bakar tambahan yang dapat mengurangi konsumsi gas alam. Melalui langkah ini, Petrokimia Gresik juga meminimalisasi emisi karbon hingga 3.145 ton/tahun.

Baca Juga: COP28 Sudah Hasilkan Kesepakatan Pendanaan US$ 83 Miliar
 
Ketiga, Petrokimia Gresik juga melakukan transisi energi dengan mengurangi produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Batubara dan menggantinya dengan konsumsi listrik dari PLN. Transisi energi ini dapat meminimalisasi emisi karbon hingga 105.000 ton/tahun.
 
Keempat, upaya Petrokimia Gresik untuk meminimalisasi emisi karbon juga dilakukan dengan memanfaatkan energi terbarukan, yaitu menginstalasi panel surya dengan dengan kapasitas 471 kWp menghasilkan sekitar 516.000 kWh per tahun. 

"Melalui panel ini, Petrokimia Gresik bisa mengurangi potensi timbulnya emisi karbon sekitar 447 ton/tahun. Selain itu, Petrokimia Gresik juga telah membeli Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN 2.160 unit/bulan. Alhasil, Petrokimia Gresik bisa meminimalisasi emisi karbon setara 22.550/tahun," lanjut Dwi
 
Kelima, Petrokimia Gresik melakukan elektrifikasi dengan menggunakan 150 unit kendaraan listrik untuk operasional usaha, sehingga mampu mengurangi emisi karbon hingga 50 ton/tahun.
  
Selain itu, lanjutnya, Petrokimia Gresik juga memiliki rencana proyek yang mampu mengurangi emisi karbon. Antara lain Co-Firing Ammonia di Coal-Fired Boiler dapat mereduksi 60.000 ton emisi karbon/tahun.

Baca Juga: Di COP28, Menteri ESDM Tegaskan Komitmen RI Kurangi Emisi 358 Juta CO2 di 2030
 
Petrokimia Gresik juga akan membangun pabrik soda ash, yang merupakan pabrik soda ash pertama di Indonesia. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 300.000 ton dan memanfaatkan 174.000 ton CO2 sebagai bahan baku.
 
Dwi Satriyo menjelaskan, soda ash sendiri merupakan komoditas yang permintaannya mencapai sekitar 1 juta ton per tahun dan saat ini masih sepenuhnya diimpor. Hal ini juga didorong oleh tumbuhnya industri lain seperti industri kaca dan keramik, sabun, dan deterjen yang merupakan industri turunan dari soda ash.

Hal itu disampaikan Dwi saat menjadi pembicara dalam acara "Pavilion Indonesia Talks Session" COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 6 Desember 2023. 
Dalam perhelatan COP28, para pemimpin dunia membahas isu perubahan iklim di masa depan dan strategi untuk menurunkan emisi karbon dunia. 

Dalam rangkaian COP28, Pupuk Indonesia juga menandatangani Joint Development Agreement (JDA) bersama PLN, dan ACWA Power. JDA ini terkait pengembangan sumber energi bersih yaitu ekosistem green hydrogen dan green ammonia yang akan dibangun di kawasan Petrokimia Gresik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×