Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Jatuhnya harga minyak membuat industri kapal pengelola hasil migas juga berjuang mempertahankan kinerja keuangannya. Salah satunya dialami oleh PT Rig Tenders yang masih membukukan rugi hingga semester 1 2017.
Agar perseroan dapat mencapai pertumbuhan Munizam Bin Mahmud selaku Direktur Keuangan melakukan beberapa strategi, seperti memperluas pangsa pasar dengan mendapatkan pelanggan baru di industri batubara di Indonesia serta bekerjasama untuk penyediaan armada mereka.
"Salah satu kerugian kami karena bisnis offshore oil and gas lagi menurun. Namun demand batubara lagi naik," terangnya di Jakarta, Rabu (27/9).
Memang pada semester 1 2017, RIGS mencatat penurunan pendapatan sebesar 0,81% year-on-year (yoy) menjadi US$ 4,23 juta. Namun, laba masih tertekan sebesar 31,91% yoy menjadi US$ 2,86 juta pada paruh pertama tahun ini.
Selain itu, perseroan juga akan bekerjasama dengan mitra-mitra lokal untuk memperluas cakupan ke calon pelanggan yang potensial. Munizam mengaku saat inu pihaknya memwng berencana melakukan konsolidasi untuk pengoperasian armada miliknya.
Namun saat ini dirinya belum menentukan pihak yang sudah fix untuk dijadikan rekan berkonsolidasi. "Belum ada pihak yang sudah fix, masih cari dan pilih peluang untuk pihak yang diajak berkonsolidasi. Belum tahu juga berapa perusahaan yang akan diajak," tambahnya.
Yang pasti dengan konsolidasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan utilisasi dari 71 kapal yang saat ini dimiliki oleh RIGS. Selain itu, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menjual kembali beberapa kapal ysng dinilai sudah usang dan minim kontribusi.
"Kami tidak berencana menginvestasi tapi lebih untuk optimalisasi yang sudah ada, salah satunya increase utilisasi. Kami lihat vessel-vessel dari oil and gas minim kontribusi dan dari coal juga ada beberapa kapal yang sudah tua," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, Agustus lalu perseroan menjual 4 kapal miliknya, yaitu Batur, Bromo, BSC Star, dan Klabat. Dari penjualan, perseroan mampu meraih US$ 379.669 dari penjualan empat kapal tersebut. Sayang, RIGS juga harus menanggung kerugian sebesar US$ 165.330,64 dari penjualan aset tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News