Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
Inisiatif sekat pelindung ini merupakan kontribusi nyata dari pihak swasta. Hal tersebut diyakini dapat meminimalisir penyebaran virus yang juga melanda hampir seluruh negara di dunia itu.
Senior Vice President Transport Marketing Gojek, Monita Moerdani, mengatakan sejak awal Gojek sudah mempersiapkan diri untuk beradaptasi sehingga dapat tetap menjadi andalan masyarakat dalam menjalani pola hidup baru di tengah situasi pandemi.
“Demi meningkatkan aspek keamanan dan kesehatan pengguna layanan dan mitra kami, Gojek telah memperkuat standar operasional pada seluruh layanan,” ujarnya.
Sampai minggu terakhir Mei 2020 sudah ada 1.000 unit GoCar di Jabodetabek dan Semarang yang dilengkapi sekat pelindung. Di saat bersamaan, inisiatif ini akan diimplementasikan secara bertahap di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, serta Bali.
Baca Juga: Ojek di DKI Jakarta boleh angkut penumpang, ini kewajiban dan hak yang harus dipatuhi
“Fasilitas ini melengkapi SOP keamanan Gojek yang telah kami terapkan sejak awal pandemi yaitu pembatasan jumlah penumpang, serta mewajibkan penumpang dan mitra driver menggunakan masker selama perjalanan,” ungkap Monita.
Sejak Pemerintah mengumumkan pandemi di Indonesia, Gojek secara proaktif telah melakukan upaya untuk menjaga kesehatan dan keselamatan dengan mewajibkan penumpang dan mitra driver untuk menggunakan masker selama bepergian.
Gojek juga terus mendistribusikan jutaan alat perlindungan berupa masker dan hand sanitizer dalam bentuk paket kesehatan yang telah mencapai ratusan ribu mitra driver di lebih dari 90 kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News