Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biasanya menjalang Ramadan jadi periode panen bagi pengusaha ritel memacu penjualan. Namun untuk kali ini, peluang manis itu dinilai tak terlalu optimal.
Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menilai di tahun ini pertumbuhan penjualan ritel di toko modern masih sangat positif. Akan tetapi kestabilan politik jadi salah satu syarat agar penjualan ritel khususnya di toko modern atau mall tetap melesat.
Bahkan di bulan Ramadan yang biasanya menjadi peak season, terdampak karena ada sedikit ketidakstabilan politik.
Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Hippindo menjelaskan salah satu dampak di politik terasa pada musim yang semestinya jadi peak season ritel yakni Ramadan. “Karena ada tanggal 22 Mei 2019 kemarin terdampak, tanggal 1 Mei 2019 sampai 23 Mei 2019 tidak ada kenaikan signifikan,” katanya kepada Kontan.co.id pada Rabu (29/5).
Jika pada biasanya penjualan ritel fashion bisa naik dua sampai tiga kali lipat dibanding bulan biasa, Ramadan ini menurutnya sampai saat ini belum sampai. “Tapi sejak seminggu terakhir sudah ada peningkatan, minimal sampai selesai musim bisa dua kali lipat lah,” tambah Budiharjo.
Sementara untuk ritel makanan dan minuman sepanjang Ramadan disebut Budi mengalami kenaikan sekitar 20%. Sekedar tahu rata-rata pendapatan anggota yang tergabung di Hippindo pada tahun 2018 adalah sekitar Rp 40 triliun sampai Rp 50 triliun per bulannya. “Nah, 40% berasal dari makanan dan minuman,” terang Budi.
Tahun ini, Hippindo menargetkan pendapatan industri ritel yang tergabung sebagai anggota Hippindo bisa tumbuh 15%. “Makanya politik harus stabil lah. Stabil itu penting kalau udah stabil mau masyarakat mau ngapain aja tenang,” terang Budi.
Selain ritel fashion, makanan, dan minuman, Hippindo juga menjadi payung untuk perusahaan ritel seperti bioskop, supermarket, mainan anak, dan lain-lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News