kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini tantangan proyek pembangunan SPBU di kawasan 3T


Minggu, 20 Oktober 2019 / 22:20 WIB
Ini tantangan proyek pembangunan SPBU di kawasan 3T
ILUSTRASI. Direktur retail Shell Indonesia Waqar Siddiqui (tengah) mengisi bahan bakar minyak ke mobil konsumen di SPBU Shell Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (24/9). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Customer Appreciation Day sebagai bentuk komitmen She


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

Komaidi pun menilai, jika berkaca pada kondisi saat ini, proyek pembangunan SPBU di daerah 3T cenderung akan lebih intens dilakukan oleh perusahaan migas BUMN, seperti Pertamina.

Sebab, perusahaan seperti ini tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, melainkan juga memiliki misi untuk menyalurkan BBM secara merata di seluruh Indonesia.

Baca Juga: BP-AKR belum pikirkan rencana pembangunan SPBU di kawasan 3T dalam waktu dekat

“Ketika dapat penugasan dari pemerintah, Pertamina tentu akan menggarap proyek SPBU di daerah 3T sekalipun tidak mendapat profit,” papar dia.

Dari periode 2016-2019, Pertamina telah membangun 161 SPBU BBM satu harga di kawasan 3T. Untuk mendukung pemerataan BBM di Indonesia, Pertamina juga menjalankan program One Village, One Outlet.

Di sisi lain, dalam jangka pendek, Komaidi menilai, perusahaan migas swasta belum akan melirik bisnis SPBU di kawasan 3T.

“Investasi di daerah 3T cukup besar, sehingga perusahaan swasta yang berorientasi profit sepertinya perlu melakukan konsolidasi terlebih dahulu,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×