Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) melihat prospek bisnis di sepanjang tahun ini masih positif. Mengingat, ada sejumlah katalis positif yang akan mendukung kinerja Krakatau Steel.
Purwono Widodo, Direktur Utama Krakatau Steel menyatakan, di sepanjang 2023, KRAS secara konsolidasi menargetkan total pendapatan sebesar US$ 1,87 miliar, EBITDA sebesar US$ 142 juta, serta laba bersih sebesar US$ 88,42 juta.
Ada sejumlah peluang bisnis yang dilihat oleh KRAS di sepanjang tahun ini, di antaranya pertumbuhan konsumsi baja domestik, peluang bisnis non baja untuk mendukung pengembangan industri baja, regulasi dan kebijakan pemerintah untuk melindungi industri baja nasional.
“Selain itu, saat ini minat mitra strategis untuk bekerja sama cukup tinggi,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (31/3).
Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) & Chandra Asri (TPIA) Bakal Bangun Pelabuhan Warnasari Cilegon
Untuk menangkap peluang bisnis ini, manajemen KRAS masih berfokus kepada program transformasi bisnis melalui efisiensi biaya, kerja sama operasi dan menyukseskan klaster flat produk 10 juta ton per tahun.
Selain itu KRAS juga mendorong pemenuhan kewajiban restrukturisasi Tranche B, serta rencana IPO Krakatau Sarana Infrastruktur.
Demi mendukung agenda bisnis tersebut, KRAS mengalokasikan belanja modal atawa capital expenditure (capex) 2023 secara konsolidasi sebesar US$ 129,8 juta.
Meski prospek industri baja masih cukup baik, ke depannya masih ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi pelaku usaha. Misalnya saja, tumbuhnya pesaing domestik dan investasi asing di industri baja, tren jangka panjang pabrik baja yang lebih ramah lingkungan serta dinamika geopolitik dunia dan potensi pandemi di masa depan.
Sampai dengan September 2022, KRAS mencatatkan laba bersih sebesar US$ 82,17 juta atau setara dengan Rp 1,28 triliun. Capaian ini lebih tinggi 38% dibandingkan laba di periode yang sama tahun 2021 senilai US$$ 59,55 juta.
Krakatau Steel mencatatkan nilai penjualan sebesar US$ 1,84 miliar atau setara dengan Rp 28,62 triliun di kuartal III-2022 ini. Capaian ini meningkat 14,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 1,61 miliar atau setara dengan Rp 25,14 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News