Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kinerja ketepatan waktu maskapai nasional periode Juli-November 2011 lalu buruk. Data sementara Kementerian Perhubungan menunjukkan, ketepatan waktu lima maskapai penerbangan yang menguasai pangsa pasar lebih dari 2% turun.
Lima maskapai yang lelet itu adalah Garuda Indonesia, Lion Air, Indonesia AirAsia, Merpati Airlines dan Sriwijaya Air. Sriwijaya Air memperoleh nilai terendah untuk tingkat ketepatan penerbangan atau paling sering terlambat sepanjang Juli-November 2011. Maskapai Sriwijaya Air mencatat angka on time performance (OTP) atau ketepatan waktu terbang hanya 62,31% periode Juli-November 2011.
Posisi terendah kedua dicatat Lion Air. Lion Air turun dari 70,16% menjadi 62,72%. Sedangkan tertinggi dicatat Garuda Indonesia. Garuda turun dari 86,22 % pada semester pertama menjadi 82,51%. Hanya Batavia Air yang menunjukkan kinerja yang membaik dari sebelumnya. Batavia naik dari 70,53% menjadi 73,95%.
Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan, pemerintah sudah memberlakukan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut. Aturan ini akan memberikan kompensasi tunai bagi maskapai yang terlambat lebih dari 4 jam kepada setiap penumpangnya.
Senior Manajer Humas Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan belum mengetahui data OTP semester II hingga November 2011. “Saya masih di luar kota, nanti saya periksa dulu datanya,” kata Agus.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S. Gumay sebelumnya mengatakan maskapai yang OTP-nya di bawah 70% masuk kategori rapor merah, sehingga harus diawasi.
"Tingkat OTP di bawah 70% artinya masih mendapat rapor merah. OTP antara 70%-80% masih kuning, sedangkan 80%-90% sudah baik, sedangkan di atas 90% artinya excellent (sempurna)," kata Herry Bakti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News