Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Pengurus Pusat (DPP) Indonesian National Shipowners' Association (INSA) memperkuat kerja sama di sektor maritim dan pelayaran dengan sejumlah negara Asia. Potensi kerja sama lintas negara untuk menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan di kawasan ini cukup besar.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan kolaborasi regional di wilayah Asean penting untuk memperkuat sektor maritim Asia. "Kolaborasi ini bukan hanya tentang memperkuat sektor maritim Indonesia, tetapi juga tentang memajukan industri maritim seluruh Asia," katanya dalam siaran pers, Jumat (14/6/2024).
Carmelita saat ini juga menjabat sebagai Ketua Federation of Asean Shipowners’ Association (FASA) dan Asian Shipowners’ Association (ASA) menerima para petinggi dan perwakilan duta besar dari negara-negara seperti Jepang, China, Australia, India, Singapura, Filipina, Laos, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam dan European Union Ambassador to Asean.
Baca Juga: Ini Strategi Pertamina International Shipping (PIS) dalam Mengembangkan Bisnis
Ia mengatakan, kerja sama sektor maritim antara Indonesia dan negara-negara FASA dan ASA harus didorong semakin erat, terutama dalam upaya menciptakan industri pelayaran Asia yang lebih ramah lingkungan, sehingga pelayaran Asia dapat dijadikan mitra pelayaran global yang mampu diandalkan.
Untuk itu, dibutuhkan dukungan seluruh pihak baik dari Kementerian Luar Negeri, maupun dari para petinggi dan pelaku usaha pelayaran negara di Asia untuk menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan.
Monurutnya, potensi kerja sama antara Indonesia dengan negara Asia lainnya terkait dengan green environment dan energi di sektor pelayaran.
Dirjen Kerjasama Asean Kementerian Luar Negeri Shidarto Reza Suryodipuro menggelar makan malam dengan para perwakilian duta besar negara Asia, Kamis (13/06) di Jakarta, dalam rangka upaya peningkatan kerja sama di sektor maritim dan pelayaran.
Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) Realisasikan Penambahan 8 Armada hingga Mei 2024
Ketua Yayasan INSA Theo Lekatompessy menyebut bahwa produsen kapal terbesar di dunia ada di Asia. Kawasan ini menjadi pensuplai pelaut terbesar di dunia dengan mengangkut lebih dari 53% kargo dunia. Namun, potensi besar ini belum sepenuhnya disadari oleh negara-negara Asia.
"Asia adalah raksasa maritim yang tidur. Sudah saatnya kita bangkit bersama dan menjadi motor perubahan bagi kemaritiman dunia," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News