Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) hingga 2026 diyakini menjadi angin segar bagi pasar properti yang tengah lesu, termasuk apartemen.
Wakil Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Bambang Ekajaya menyebut, kebijakan ini memberi napas lebih panjang bagi developer untuk memasarkan proyek yang sudah dibangun dengan harga lebih terjangkau.
“Dengan perpanjangan PPN-DTP sampai 2026, developer bisa lebih leluasa menjual apartemen yang sudah siap dibangun hingga tahun depan dengan harga yang lebih kompetitif,” kata Bambang kepada Kontan, Rabu (1/10/2025).
Baca Juga: Dapat Angin Segar PPN DPT, Begini Prospek Pasar Apartemen di Jakarta
Apalagi, khusus untuk DKI Jakarta tersedia dua insentif tambahan yang semakin meningkatkan daya tarik apartemen.
Pertama, subsidi apartemen ready stock seharga Rp 200 juta – Rp 600 juta bisa yang juga bisa memperoleh subsidi bunga KPA maksimal 6%, mirip dengan program FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), dengan pembiayaan khusus melalui Bank Jakarta.
Kedua, terdapat pembebasan 50% Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk balik nama, sehingga tarifnya turun menjadi 2,5% dari sebelumnya 5%.
“Kombinasi PPN-DTP, subsidi bunga, dan pembebasan sebagian BPHTB ini membuat apartemen semakin menarik untuk dipinang hingga 2026,” ujar Bambang.
Menurutnya, kunci keberhasilan kebijakan ini adalah penyampaian informasi yang jelas kepada calon pembeli potensial, khususnya generasi muda seperti Generasi Milenial dan Gen Z.
Baca Juga: Permintaan Apartemen Jabodetabek Turun, Pengembang Mengerem Pembangunan Proyek Baru
Ia bilang saat ini REI juga tengah mengajukan usulan agar penurunan BPHTB 50% dapat berlaku secara nasional, juga diperluas cakupannya untuk unit dengan nilai sampai Rp 10 miliar. Menurutnya, langkah ini bisa memperkuat pasar properti di tengah kondisi industri yang belum sepenuhnya pulih.
Pasar properti kini memang banyak bergantung dengan insentif. Dengan dorongan itu, kata Bambang, harapannya penjualan bisa kembali tumbuh dua digit.
“Dengan penjualan di awal kuartal I-2025 yang sempat naik dua digit, tetapi pada kuartal III turun sampai kisaran 9,4% secara tahunan, diharapkan insentif bisa menaikkan penjualan kembali ke dua digit,” tandasnya.
Selanjutnya: Kemitraan Vendor Jadi Kunci Pertumbuhan Kawasan Industri Pulogadung
Menarik Dibaca: 7 Zodiak yang Paling Kompetitif, Capricorn Salah Satunya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News