Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Gapura Angkasa memastikan perusahaan tidak terlibat dalam insiden tabrakan pesawat Batik Air dan pesawat Transnusa di Bandara Halimperdana Kusumah, Jakarta Timur. Perusahaan ground handling anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk itu mengaku tidak tahu menahu atas insiden yang terjadi semalam (4/4).
"Kami sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Gapura tidak ada kaitannya dengan peristiwa tersebut," kata Agus Priyanto, Direktur Utama PT Gapura Angkasa kepada Kontan, Selasa (5/4).
Menurut Agus, sejauh ini layanan ground handling yang dioperasikannya di sejumlah bandara di seluruh Indonesia termasuk halim masih berjalan normal. Kata Agus selama ini Gapura Angkasa melayani jasa ground handling dengan mekanisme menjalin kontrak kerja sama dengan maskapai di suatu bandara, bisa per bandara dan bisa juga secara nasional.
"Gapura di Halim menangani Citilink dan penerbangan VVIP," imbuhnya.
Sebelumnya Menteri Perhubungan Ignasius Jonan langsung mengambil langkah cepat pasca insiden tersebut. Satu keputusan yang diambil yakni membekukan sementara izin perusahaan ground handling di Bandara Halim Perdanakusuma.
"Izin operasi perusahaan ground handlingdibekukan sampai ada rekomendasi KNKT dan perusahaan bersangkutan menjalankan rekomendasi tersebut," terang Hadi Djuraid, staf khusus Menteri Perhubungan.
Selain membekukan Izin operasi perusahaan ground handling, Jonan juga meminta pesawat yang terlibat insiden ditahan. Jonan memerintahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) segara melakukan pemeriksaan dan investigasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News