kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Integra Indocabinet menuai untung dari kenaikan harga produk kehutanan


Senin, 30 Juli 2018 / 21:06 WIB
Integra Indocabinet menuai untung dari kenaikan harga produk kehutanan
ILUSTRASI. IPO Integra Indocabinet


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Naiknya harga produk-produk kehutanan, seperti kayu log memang membawa berkah bagi bisnis PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD). Ditambah lagi permintaan di pasar akan kayu log tengah meningkat.

Menurut Wang Sutrisno, Direktur PT Integra Indocabinet Tbk kenaikan harga log meranti misalnya sudah hampir dua kali lipat di tahun ini. "Kalau tahun lalu harga jualnya hanya Rp 1,7 juta per meter kubik sekarang sudah mencapai Rp 3 juta per meter kubik(m³)," urainya kepada Kontan.co.id, Senin (30/7).

Tak heran kalau melihat laporan keuangan semester I-2018 perseroan, penjualan segmen kehutanan (forestry) tercatat sebesar Rp 107 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun kemarin Rp 51 miliar.

Sementara segmen manufaktur secara total, ekspor dan lokal tercatat penjualannya senilai Rp 781 miliar di semester I-2018 naik kurang dari 1% yoy dibandingkan tahun lalu.

"Biasanya semester I agak lamban, nanti di semester II bakal kencang karena pasar ekspor utama kami Amerika Serikat (AS) mulai musim liburan seperti Natal dan Tahun Baru," beber Wang.

Momen akhir tahun diprediksi pasar ekspor mebel akan dipenuhi permintaan. WOOD sampai saat ini menulangpunggungkan bisnisnya pada pasar ekspor tersebut, dengan kontribusinya bagi penjualan bersih hampir 75%.

Oleh karena orientasi ekspor tersebut, disamping melonjaknya segmen bisnis kehutanan, perseroan juga diuntungkan dengan penguatan dolar AS akhir-akhir ini.

Menurut laporan keuangan semester-I 2018 itu, WOOD memperoleh laba dari selisih kurs sekitar Rp 5,4 miliar, naik hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun kemarin Rp 1,9 miliar.

Berbekal keuntungan tersebut, meski pendapatan perseroan hanya naik 6,9% menjadi Rp 905 miliar di semester-I 2018 yoy, namun dari segi bottomline WOOD naik dobel digit. Laba bersih perseroan paruh pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 113 miliar, tumbuh 25% yoy dibandingkan tahun lalu Rp 90 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×