kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Integra Indocabinet (WOOD) Perluas Pasar Ekspor untuk Mengerek Perumbuhan Bisnisnya


Jumat, 13 Januari 2023 / 22:43 WIB
Integra Indocabinet (WOOD) Perluas Pasar Ekspor untuk Mengerek Perumbuhan Bisnisnya
ILUSTRASI. Aktivitas produksi mebel?PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD).


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen furniture, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mengaku akan melakukan berbagai strategi untuk dapat mengembalikan pertumbuhan bisnisnya, yakni dengan memperluas pangsa pasar ekspornya.

Saat ini pangsa pasar terbesar perseroan adalah Amerika Serikat (AS). Penjualan produk furniture perseroan juga didominasi oleh permintaan impor dari pasar AS yang merupakan importir terbesar di dunia untuk produk furniture.

Bahkan WOOD mengaku 95% pangsa pasarnya berada di negara tersebut. Beberapa pelanggan utama WOOD di antaranya adalah Costco dan sekaligus merupakan pemain terbesar di pasar AS.

Baca Juga: Integra Indocabinet (WOOD) Anggarkan Capex 250 Miliar Tahun Ini

“Perseroan tahun ini akan terus memperluas pangsa pasar di Amerika Serikat, karena Amerika masih menjadi pasar terbesar kita untuk bidang furniture dan building component,” kata Investor Relation PT Integra Indocabinet, Fajar Andika kepada Kontan.co.id, Jumat (13/1).

Selain Amerika, Fajar mengaku perseroan juga akan memperluas ekspornya ke negara-negara lain, diantaranya yang sudah dibidik adalah Jerman, Inggris, dan negara UEA.

“Kami juga akan memperluas pangsa pasar perseroan ke negara – negara lain seperti Jerman, Inggris dan negara UEA, maupun dalam negeri seiring dengan pertumbuhan permintaan dari negara-negara tersebut walaupun masih tidak sebesar permintaan dari AS,” kata Fajar.

Saat ini perseroan sedang menganalisis kondisi dari market global. Saat ini potensi Indonesia untuk mengisi kekosongan produksi negara dari China ke AS sangat terbuka, pasalnya AS masih menjadi target pasar utama WOOD utama

"Masih diberlakukannya kebijakan anti-dumping dan anti- subsidy dari AS kepada China, sehingga masih terbuka lebar potensi Indonesia untuk mengisi kekosongan produksi dari negara China,” jelas Fajar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×