kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Integrasi Transportasi Wujudkan Perkotaan yang Lebih Nyaman


Jumat, 01 Agustus 2025 / 07:25 WIB
Integrasi Transportasi Wujudkan Perkotaan yang Lebih Nyaman
ILUSTRASI. Dirjen Integrasi Transportasi dan Multimoda (Intram) Kemenhub Risal Wasal.


Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan integrasi transportasi menjadi salah satu upaya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam meningkatkan konektivitas antar moda. Kemenhub berkomitmen terus meningkatkan integrasi transportasi untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, sehingga mewujudkan perkotaan yang lebih nyaman.

"Integrasi transportasi bertujuan untuk menciptakan transportasi yang terintegrasi secara lancar, sehingga terjadi efisiensi biaya, kecepatan, ketepatan, kemudahan dan kenyamanan. Kami memastikan bagaimana antar wilayah terhubung, antara first mile dengan last mile terintegrasi dan berkelanjutan," ujar Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (Intram) Risal Wasal pada acara Press Background: Integrasi Transportasi Sektor Darat dan Kereta Api, di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Adapun rencana pengembangan integrasi transportasi dan multimoda pada Ditjen Intram sepanjang 2025-2029, meliputi 10 kawasan metropolitan, 9 wilayah terpencil, terdepan, tertinggal, dan perbatasan (3TP), 5 Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP), dan 10 Daerah Pariwisata Prioritas (DPP), termasuk pengembangan 13 stasiun kereta api dan tiga terminal. Konsep integrasi layanan transportasi tidak hanya integrasi fisik saja, melainkan integrasi tarif, integrasi operasional, integrasi informasi, serta integrasi kebijakan.

Baca Juga: Biaya Logistik RI Tertinggi di ASEAN, Kemenhub Dorong Integrasi Transportasi

Pada sektor transportasi darat, sebanyak 17 layanan angkutan perkotaan di 13 kawasan perkotaan telah terintegrasi dengan simpul stasiun kereta api, antara lain di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Palembang, Bandung Raya, Surakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar. Layanan transportasi umum berbasis jalan ini telah melayani stasiun kereta api (KA) perkotaan seperti Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT) dan Kereta Commuterline serta stasiun KA antarkota.

Direktur Prasarana Transportasi Jalan Toni Tauladan menyampaikan, Kemenhub aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah maupun pemerintah kota dalam mewujudkan integrasi transportasi di sektor transportasi darat. "Koordinasi kami terutama dalam hal kebijakan untuk memastikan tingkat layanan yang sama baiknya bagi penumpang angkutan umum. Seperti layanan Teman Bus yang sudah diupayakan terintegrasi dari first mile hingga last mile," ujarnya.

Untuk memperluas serta memperkuat pengembangan integrasi transportasi, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyiapkan sejumlah dukungan kepada Ditjen Intram. Dukungan tersebut antara lain menyiapkan data teknis guna mempermudah Ditjen Intram dalam menyimpulkan integrasi antara moda darat dengan moda lainnya, salah satunya moda kereta api.

Baca Juga: Jadwal Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta Berubah, Perjalanan Lebih Cepat

"Integrasi ini diperlukan karena di Indonesia sebagai negara kepulauan, sangat jarang terjadi satu layanan transportasi mampu mengakomodir perjalanan dari satu tempat ke tujuan. Untuk itu, integrasi transportasi diharapkan tidak hanya mengakomodasi satu layanan, namun juga antarmoda," papar Toni.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Arif Anwar memaparkan, pengembangan integrasi fisik pada bidang perkeretaapian bertujuan mencapai kondisi ideal, di mana ada stasiun multimoda yang terhubung, layanan feeder, kawasan transit oriented development (TOD), fasilitas alih moda, park and ride, serta stasiun dengan desain yang inklusif.

"Jika sebelum adanya konsep TOD area pemukiman, pedestrian, area bisnis dan transportasi umum terpisah, maka setelah konsep TOD diterapkan diharapkan semua terhubung sehingga mudah memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk bergerak," sebut Arif.

Implementasi pengembangan integrasi layanan perkeretapian telah dilakukan di beberapa kawasan, diantaranya kawasan TOD Blok M dan Tanah Abang, Sky Bridge integrasi stasiun MRT Asean dan Halte Transjakarta, Kawasan Dukuh Atas, pengembangan Stasiun Baru Jatake serta pengembangan Stasiun Tigaraksa. 

Baca Juga: Integrasi Mewujudkan Transportasi Publik Jakarta Menjadi Lebih Bersih

Selanjutnya: Waspadai 5 Modus Penipuan Digital! Ini yang Paling Sering Terjadi Juli 2025

Menarik Dibaca: Waspadai 5 Modus Penipuan Digital! Ini yang Paling Sering Terjadi Juli 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×