Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun depan, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk masih akan tetap berekspansi menambah tower-tower baru dan pemasangan fiber optik. Untuk itu, perusahaan menganggarkan belanja modal hingga Rp 1 triliun di 2021.
Chief Operating Officer (COO) Inti Bangun Sejahtera VH. Sutanto menyebutkan di tahun depan perusahaan telah mengantongi order dari salah satu operator telekomunikasi.
Dari kesepakatan order itu, ada 355 site yang rencananya akan dikejar pembangunannya oleh perusahaan di kuartal I dan II-2021 yang mana masih ada opsi penambahan sebanyak 131 site.
"Jadi, total tower yang akan kami bangun ada 486 tower dan itu baru dari satu operator saja karena yang bersangkutan melakukan ekspansi jaringan lebih awal," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (18/12).
Menurutnya, jika operator lainnya sudah mulai melakukan ekspansi ia memperkirakan jumlah tower yang akan dibangun akan lebih banyak.
Baca Juga: Inti Bangun Sejahtera (IBST) optimistis pendapatan tembus Rp 1 triliun tahun ini
Lanjutnya, di tengah tren konsolidasi menara perusahaan meyakini tidak akan memberikan pengaruh pada kinerja. Namun, pihaknya masih optimistis dapat menggandeng lebih banyak tenant lantaran masih banyak operator yang ingin mengembangkan jumlah subscriber-nya.
"Tentunya kami bergantung dengan apa yang diberikan operator, tetapi lebih dari itu, secara internal kami juga mengembangkan sesuatu yaitu advance build. Artinya kami mencoba mengembangkan sebelum permintaan itu ada dan kami juga sudah melakukan penilaian serta evaluasi terhadap potensi titik tertentu di mana kami bisa bangun lebih awal," jelasnya.
Ia mengakui bahwa jumlah advance build sendiri tidak besar lantaran ada risiko. Menyiasati hal tersebut, pihaknya melakukan konsolidasi dengan operator sebelum melakukan pembangunan.
Sehingga Sutanto yakin 80% dari yang dibangun pada akhirnya setelah 1 tahun akan terisi dengan operator yang membutuhkan titik-titik tersebut.
Oleh sebab itu, emiten berkode saham IBST di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini belum bisa memproyeksikan terkait target tenant maupun target kinerja di tahun depan. "Untuk jumlah angka, kami masih menunggu budget yang dikeluarkan operator sehingga target kami belum bisa kami pastikan," tegasnya.
Direktur IBST Hermansyah menambahkan, selain fokus pada pengembangan tower dan fiber optik pihaknya juga senantiasa memonetisasi setiap asetnya. Hal itu, bertujuan untuk senantiasa memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan shareholder.
Salah satunya dari aset fiber optiknya. Ia mencontohkan selain digunakan oleh operator, dari jaringan fiber optik pihaknya juga mengembangkan beberapa layanan seperti Metro-E Cities, FTTH, dan FTTB, serta lain sebagainya yang akan lebih digencarkan lagi di 2021.
Baca Juga: Inti Bangun Sejahtera (IBST) targetkan bangun hingga 800 unit tower tahun ini
"Sebetulnya sudah kami mulai di 2020, hanya saja dari sisi angka belum terlalu besar. Makanya, kami ingin lebih agresif di 2021," tambahnya.
Sekedar tahu, untuk layanan Metro-E Cities, IBST telah menggelar di 3 kota yakni Medan, Jakarta, dan Makassar. Adapun, perusahaan telah memasang fiber optik mencapai 12.063 km.
Saat ini pun, IBST sedang dalam progres ekspansi fiber optiknya sepanjang 6.187 km. Dengan begitu, estimasi hingga akhir 2021 panjang fiber optik IBST mencapai 18.250 km.
Direktur IBST Jozef Ignasius Manabu melanjutkan, guna mendukung rencana perusahaan di tahun depan pihaknya menyiapkan belanja modal atawa capital expenditure sebesar Rp 1 triliun. "Dananya berasal dari kas internal, pinjaman, dan dari sumber dana lainnya," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News