Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) melihat pasar properti di semua segmen tahun ini masih tetap ada. Karenanya perusahaan ini tetap akan berekpansi dengan meluncurkan proyek baru dan pengembangan produk baru di proyek existing tahun ini.
Intiland berencana meluncurkan dua proyek baru yaitu proyek mixed use atau kawasan terpadu bertajuk Tierra di Dharmo Harapan Surabaya dan proyek apartemen di TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Sementara pengembangan produk baru yang akan diluncurkan yaitu satu tower apartemen bertajuk Alenia di Graha Golf Surabaya dan proyek South Quarter II (apartemen) di Jakarta Selatan.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, pasar properti tahun ini sebetulnya masih ada tetap ada di semua segmen meskipun tahun ini industri properti harus menghadapi tantangan tahun politik. Menurutnya, yang diperlukan pasar saat ini adalah produk dengan konsep yang menarik.
" Di Jakarta pasarnya tetap ada, begitu juga di Surabaya. Hanya saja diperlukan konsep yang menarik guna menarik para investor dan pembeli untuk masuk. Itu makanya kita tetap berencana merilis proyek baru dan pengembangan baru di proyek eksisting," kata Archied di Jakarta, Jumat (2/3).
Proyek Tierra Dharmo harapan akan dibangun di lahan 6 hektare (ha). Proyek ini rencananya akan dirilis pada kuartal IV-2018 dan tahap pertama akan dipasarkan apartemen dengan kisaran harga mulai Rp 500 juta -Rp 2 miliar.
Archied tidak menyebutkan nilai investasi pengembangan proyek tersebut. Yang pasti investasi lahannya saja menurutnya mencapai Rp 1 triliun.
Proyek anyar yang akan dirilis di Jakarta Selatan akan mencakup dua tower apartemen. Proyek ini juga akan diluncurkan pada kuartal IV-2018 secara bertahap dan akan menyasar segmen menengah.
Archied bilang, saat ini rencana pengembangan proyek tersebut masih dalam proses perizinan.
Sedangkan proyek South Quarter II merupakan proyek apartemen. Ini adalah pengembangan tahap kedua dari proyek South Quarter setelah sebelumnya sudah membangun gedung perkantoran di tahapan pertama.
Intiland melihat pasar properti di TB Simatupang masih cukup bagus. Walaupun pengembangan properti terutama residensial sedang gencar di kawasan tersebut, perusahaan melihat hal tersebut bukan suatu tantangan. "Lagipula kami berencana merilis proyek itu karena kami sudah mempunyai pasar di kawasan Simatupang setelah proyek SQ I sukses kami bangun," kata Archied.
Sedangkan proyek apartemen Alenia Graha Golf Surabaya akan akan diluncurkan menyasar segmen menengah atas. Proyek ini rencananya akan dipasarkan sekitar kuartal III-2018 atau kuartal IV-2018 dengan harga di atas Rp 3 miliar per unit.
Meskipun akan merilis proyek baru dan pengembangan produk baru tahun ini, Intiland masih akan konservatif memasang target marketing sales atau pra penjualan. Pasalnya, proyek-proyek tersebut baru akan dirilis pada kuartal IV-2018.
Tahun ini, Intiland menargetkan marketing sales Rp 3,3 triliun, naik 15% dibandigkan pencapain tahun lalu sebesar Rp 2,93 triliun. Kontribusi terbesar dari target marketing sales tersebut berasal dari segmen pengembangan mixed-use & high rise senilai Rp 2,5 triliun atau 75,7%.
Kontribusi berikutnya berasal dari segmen pengembangan kawasan perumahan (landed residential) sebesar Rp 606,8 miliar atau 18,3%, dan pengembangan kawasan industri (industrial estate) sebesar Rp 200 miliar atau 6,1%.
Archied optimistis kondisi pasar properti nasional akan berangsur-angsur membaik. Manajemen Intiland yakin pasar properti akan bisa tumbuh, meskipun ada risiko dan kekhawatiran yang disebabkan memanasnya iklim politik seiring penyelenggaraan pilkada serentak.
Menurutnya, pasar properti dalam beberapa tahun terakhir cenderung melemah dan pelaku pasar mengambil sikap menunggu (wait and see). Saat ini pasar mulai menunjukkan tanda-tanda membaik seiring meningkatnya pembelian dan investasi properti.
Selain target marketing sales, perseroan juga telah menetapkan target pendapatan berulang yang berasal dari segmen properti investasi sebesar Rp 547 miliar naik 26% dari tahun 2017 yang mencapai Rp 432 miliar.
Meningkatnya target pendapatan berulang diyakini memberikan dampak positif bagi operasional dan prospek usaha ke depan. Perseroan memproyeksikan peningkatan pendapatan berulang terutama berasal dari pengelolaan gedung perkantoran, seperti South Quarter di Jakarta selatan maupun dari perkantoran lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News