kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Intiland berencana naikkan target marketing sales


Selasa, 22 Agustus 2017 / 20:12 WIB
Intiland berencana naikkan target marketing sales


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - PT Intiland Development Tbk (DILD) akan segera merilis proyek barunya berupa mixed use development bertajuk 57 Promenade di Jantung kawasan Kebon Kacang, Jakarta.

Tahap pertama, Intiland akan merilis dua tower apartemen sekaligus di lahan dengan total unit 496 unit pada 26 Agustus 2017 mendatang. Apartemen ini akan dilepas menyasar segmen atas dengan harga sekitar Rp 50 juta-Rp 55 juta per meter.

Semula, Intiland hanya menargetkan proyek ini hanya akan berkontribusi Rp 520 miliar terhadap target marketing sales Rp 2,3 triliun tahun ini. Namun dengan minat pasar yang bagus atas proyek tersebut, perusahaan ini yakin pencapaian akan jauh lebih tinggi dari target tersebut.

"Kami belum bisa sampaikan data NUP yang masuk. Tapi saya optimistis target marketing sales dari proyek ini akan terlampaui, " kata Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland di Jakarta, Selasa (22/8).

Archied mengatakan, kemungkinan besar total target marketing sales Intiland tahun ini akan dinaikkan. Namun, revisi target tersebut baru akan dilakukan setelah proyek 57 Promenade resmi diluncurkan.

Tahun ini, Intiland menargetkan marketing sales Rp 2,3 triliun. Dan sepanjang semester I sudah tercapai Rp 1,1 trilium dimana seluruhnya masih berasal dari proyek-proyek existing.

Archied berharap proyek 57 Promenade bisa menjadi pemacu pertumbuhan industri properti di tengah kondisi masyarakat yang masih cenderung wait and see. "Sebetulnya masyarakat itu punya uang tapi mereka tidak melakukan pembelian atau investasi selama ini karena masih wait and see. Sehingga pengembang memang perlu mendobrak pasar dengan proyek-proyek yang berbeda seperti yang kami lakukan ini, " jelas Archied.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×