kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intiland Development (DILD) hati-hati bangun proyek tahun ini


Kamis, 22 Agustus 2019 / 19:55 WIB
Intiland Development (DILD) hati-hati bangun proyek tahun ini
ILUSTRASI. Intiland Development Tbk memulai pembangunan apartemen SQ Residence


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) rencananya masih akan terus mengkaji potensi pengembangan lahan akuisisi di Jawa Tengah dan Jawa Timur sampai akhir tahun 2019.

Permadi Indra Yoga, Direktur Pengembangan Bisnis DILD menyampaikan bila daerah tersebut masih berpotensi dikembangkan sebagai kawasan industri.

Baca Juga: Intiland (DILD) bakal utamakan natural growth kawasan industri

"Kami masih mengkaji bagaimana demand di sana dan jenis infrastruktur apa yang potensial. Sampai akhir tahun kira-kira kajian bisa selesai," ujarnya saat ditemui dalam peletakan batu pertama pembangunan apartemen South Quarter Residence (SQ Res) di Jakarta Selatan, Kamis (22/8).

Yoga mengatakan tahun ini pihaknya jauh lebih berhati-hati membangun dan melakukan investasi karena industri properti dinilai masih bergejolak. Hal ini terlihat dari langkah DILD yang baru membangun proyek baru berupa apartemen South Quarter Residence (SQ Res) di semester II 2019.

"Kami hanya jalani proyek dimana kami yakni dan percaya diri untuk membangunnya. Proyek SQ Res ini memang menjadi andalan kami dan kami akan maksimalkan di sini," tambahnya.

Proyek pembangunan SQ Res ini menelan biaya investasi sebesar Rp 2 triliun dan ditargetkan selesai pada 2022 mendatang. DILD juga menggandeng Government Investment Corporation (GIC) Singapura untuk mengembangkan kawasan South Quarter.

Baca Juga: Intiland dan MRT Jakarta luncurkan Park and Ride South Quarter

DILD optimistis dengan hasil pembangunan SQ Res sebab kawasannya berdekatan dengan dua stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Fatmawati dan Lebak Bulus. Selain itu, kawasan tersebut juga terdapat halte bis Transjakarta.

Selain itu, DILD melihat banyaknya pekerja perusahaan yang berpotensi menjadi penghuni di apartemen tersebut. "Penjualan segmen landed house kami juga menuai hasil yang baik dua bulan terakhir, terutama untuk range harga di bawah 300 juta sampai Rp 500 juta. Contohnya di Talaga Bestari dan Serenia Hills di Jakarta. Lokasi keduanya juga dekat dengan sarana transportasi publik," jelasnya.

Sampai saat ini, DILD sendiri juga telah menyelesaikan pembangunan tujuh tower apartemen Regatta di Jakarta. Pihaknya juga masih mengandalkan penjualan dari 1Park Avenue, Fifty Seven Promenade, Graha Golf, dan The Rosebay di Surabaya.

Baca Juga: Wow, Empat Bulan Mendekap Saham DILD, Komisaris Intiland Ini Untung Rp 25 Miliar

"Sampai sejauh ini kami masih fokus dengan unit yang ada. Pembangunan hotel dan office sepertinya belum menjadi pertimbangan, karena sekali lagi harus melihat serta mengkaji lokasi dan permintaan," jelasnya.

DILD juga masih memiliki lahan seluas 21 hektar untuk dikembangkan di kawasan superblok West One City di Jakarta Barat. Sebagai informasi, saat ini DILD juga telah merampungkan pengembangan tahap pertama seluas 4,4 hektar, yang meliputi tiga tower perkantoran setinggi 20 lantai di kawasan South Quarter.

Luas bangunan sendiri mencapai 123.000 meter persegi dan dome seluas 12.500 meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×