kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intiland Development: Kenaikan Harga Material Bangunan Memberatkan Industri Properti


Selasa, 12 Juli 2022 / 17:50 WIB
Intiland Development: Kenaikan Harga Material Bangunan Memberatkan Industri Properti
ILUSTRASI. Intiland Development (DILD) sebut kenaikan harga material bangunan memberatkan industri properti. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/01/09/2016


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) mengakui jika kenaikan harga material bangunan yang terjadi belakangan ini turut memberikan dampak pada industri properti.

Sekretaris Perusahaan DILD Theresia Rustandi tidak merinci kenaikan beban yang dialami Perseroan dalam proses konstruksi. Namun kenaikan harga ini membuatnya memilih langkah konservatif alias prudent dalam memproyeksikan angka penjualan dan pembangunan.

"Kenaikan bahan baku sangat berpengaruh terhadap industri properti, sehingga kami harus sangat prudent dalam memproyeksikan penjualan dan pembangunan," tuturnya kepada Kontan, Selasa (12/7).

Baca Juga: Intiland (DILD) Memulai Pembangunan Amesta Living Surabaya

Melihat hal tersebut, DILD tidak mengambil langkah untuk menaikkan harga jual properti. DILD berpendapat hal ini pun bisa menjadi masalah, sebab kenaikan harga material bangunan belum tentu sejalan dengan kenaikan harga jual properti.

Di sisi lain, DILD memandang pula harga properti pun diiringi imbas dari banyak faktor, seperti kemampuan daya beli konsumen. Hal inilah yang membuat DILD belum berencana menaikkan harga jual properti di tengah kenaikan harga material bangunan.

 

"Yang menjadi masalah adalah kenaikan harga jual properti belum tentu bisa sejalan dengan kenaikan harga jual properti," sambung Theresia.

Pihaknya menambahkan, penerimaan marketing sales di semester I 2022 masih melalui proses penghitungan. Pihaknya juga tidak menyebutkan rencana untuk merevisi target nilai kontrak tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×