kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.197   56,46   0,79%
  • KOMPAS100 1.106   11,25   1,03%
  • LQ45 878   11,38   1,31%
  • ISSI 221   1,04   0,47%
  • IDX30 449   5,97   1,35%
  • IDXHIDIV20 540   5,29   0,99%
  • IDX80 127   1,41   1,12%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Intiland terus genjot bisnis smart home


Kamis, 02 November 2017 / 21:45 WIB
Intiland terus genjot bisnis smart home


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) terus mengembangkan konsep smart home, sebuah konsep yang menjadikan sarana digital dalam hal operasional. Melalui pengembangan konsep itu, Intiland ingin menjadi jembatan bagi masuknya digitalisasi ke industri properti.

Tahun ini, Intiland baru saja mengembangkan sistem smart home dalam klaster baru yang bertajuk Serenia Hills. Hammy Sugiharto, Marketing Manager Serenia Hills mengungkapkan, pengembangan smart home di landed house tersebut adalah upaya perusahaan untuk menjadi jembatan bagi masuknya digitalisasi di industri properti.

"Kita lebih mempersiapkan untuk masuk ke dunia digitalisasi," ujar Hammy kepada KONTAN, Kamis (2/11).

Terkait ketersediaan tenaga kerja, Hammy bilang, konsep smart home maupun smart building tidak akan berimbas langsung bagi tenaga kerja di industri properti.

Meski ada peluang tenaga kerja keamanan akan terkena imbas dari konsep smart home, keberadaan mereka belum bisa sepenuhnya menggantikan hadirnya teknologi.

"CCTV tidak bisa independen, harus ada kontrol dari manusia," imbuhnya.

Dari sisi perusahaan, lanjut Hammy, akan ada efisiensi seiring mengurangnya beban operasional, di antaranya gaji karyawan. Namun begitu, dalam jangka pendek hal tersebut belum dapat dirasakan oleh pemain industri properti lantaran investasi yang dibutuhkan cukup besar.

Hammy menyebut, ke depan, jika memang upah minimum regional (UMR) naik, maka hal itu akan semakin besar mengurangi beban operasional perusahaan lantaran tenaga kerja yang perlahan mulai berkurang. "Dalam waktu 10 tahun, kita bisa hemat beban operasional sekitar 18% sampai 20%," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×