Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pinago Utama Tbk (PNGO) menyiapkan sejumlah rencana bisnis untuk meningkatkan kinerjanya pada tahun-tahun yang akan datang. Salah satunya yakni penambahan areal tanaman sawit seluas 1.700 hektar yang akan mulai digarap secara bertahap pada tahun 2023 mendatang.
Dalam pemaparannya, Direktur Utama PT Pinago Utama Tbk Chairul Muluk menjelaskan bahwa areal seluas 1.700 tersebut terdiri dari tanaman baru sekitar 1.011 hektar dan re-planting 690 hektar. Perseroan juga memfasilitasi plasma binaan tanaman baru seluas 1.900 hektar.
"Rencana kami memperluas areal ini akan diselenggarakan oleh PT SNM anak perusahaan kami, luasnya sekitar 3.000 hektar. Perkiraan biaya investasi kami sampai cost to maturity (CTM) sekitar Rp 70 juta per hektar," jelas Chairul, dalam Paparan Publik Virtual, Jumat (23/9).
"Dan itu akan berlangsung multiyear selama tiga tahun. Tahun depan akan kita mulai dengan perizinan survei dan sebagainya," lanjut dia.
Baca Juga: Kontribusi Penjualan Secara Digital Sido Muncul (SIDO) Masih Minim
Selain memperluas areal tanaman sawit, pada tahun 2023 nanti Pinago Utama juga memiliki rencana untuk membangun satu pabrik kelapa sawit (PKS) baru berkapasitas 30 ton - 45 ton per jam yang berlokasi di Bayung Lencir Sumatera Selatan, berdekatan dengan anak perusahaan perseroan, PT Hamparan Mutiara Hijau.
Chairul menuturkan, untuk membangun PKS ini pihaknya menyiapkan dana investasi senilai Rp 160 miliar dengan masa pembangunan sekitar dua tahun.
"Akan berlangsung pembangunannya lebih dari satu tahun, karena ada pemesanan turbin dan boiler yang bisa memakan waktu 14 bulan-16 bulan karena agak ngantri pesanan boiler sedang banyak," jelasnya.
Tak berhenti sampai di situ, PNGO juga akan mengembangkan storage tank CPO atau tangki timbun di Tanjung Api-api. Strategi ini diambil untuk mendekatkan jarak tempuh pengiriman produk kepada klien, sehingga ke depan, pengiriman CPO akan lebih efisien. Jumlah storage tank yang akan dibangun kurang lebih sekitar 2-3 unit.
PT Pinago Utama Tbk juga berencana membangun pabrik minyak goreng curah sebagai strategi perusahaan untuk mengembangkan produk hilirisasi, yang juga sejalan dengan concern para investor pada paparan publik tahun lalu mengenai pengembangan produk FMCG.
Baca Juga: Indika (INDY) Berkongsi dengan Foxconn Dirikan Usaha Patungan Mobil Listrik
"Seperti kita ketahui, demand minyak goreng curah ini cukup tinggi, masyarakat di sekitar Banyuasin Sumatera Selatan konsumsinya masih sekitar 9 kg-11 kg, jadi masih ada space rata-rata 9 kg per kapita per tahun berarti demand permintaan minyak curah masih cukup tinggi," jelas Chairul.
Terkait dengan lokasi pembangunan pabrik, pihaknya masih menentukan pilihan, antara di dekat PKS milih perseroan, atau di wilayah Tanjung Api-api.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News