Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pemerintah Indonesia berupaya untuk menggenjot ekspor ke Korea Selatan. Upaya itu dilakukan mengingat total ekspor Indonesia ke Korea Selatan selama 2009-2013 menunjukkan tren positif sebesar 8,9%.
Ekspor yang akan digenjot ke Korea Selatan itu adalah makanan dan minuman. Saat ini, realisasi ekspor makanan dan minuman itu relatif masih kecil, dengan pangsa pasar 1,14% dari total ekspor produk nonmigas Indonesia.
Namun begitu, pemerintah menilai, tren pertumbuhannya cukup tinggi sebesar 10,85%. Perlu diketahui saja, ekspor produk makanan dan minuman Indonesia tahun 2013 lalu ke Korea Selatan mencapai US$ 69,07 juta.
Agar bisa melahap pangsa pasar makanan dan minuman di Korea Selatan, pemerintah memutuskan untuk mengikuti pameran Seoul Food and Hotel 2014 yang berlangsung pada 13-16 Mei 2014 di Kintex, Seoul, Korea Selatan.
"Penduduk Korea Selatan memiliki daya beli yang tinggi termasuk soal makanan dan minuman. Itu hal yang potensial," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran persnya, Rabu (14/5).
Pameran diikuti 1300 perusahaan dari 45 negara. Indonesia menampilkan sembilan perusahaan makanan dan minuman terkemuka, antara lain PT Garuda Food International, PT Aksara Kencana Prima, Sungai Budi Group, PT Mulia Boga Raya, PT Dua Kelinci, PT Inti Sari International, CV Purnama, PT Fortunium dan PT Pondan Pangan Makmur Indonesia.
"Lewat promosi ini bisa untuk promosi produk Indonesia terhadap buyers internasional. Kontak dan kontrak dagang pun akan lebih mudah tercipta," kata Nus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News