Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KARAWANG. Produsen makanan dan minuman PT ABC President Indonesia menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh 15%-20%. Jika pendapatan tahun lalu mencapai Rp 1,5 triliun, tahun ini perusahaan itu mengejar pendapatan Rp 1,73 triliun - Rp 1,8 triliun. Strateginya yakni meluncurkan produk baru.
Salah satu produk tahun ini adalah Nu Green Tea Royal Jasmine, varian terbaru minuman Nu Green Tea. Perusahaan ini optimistis produk ini berbeda dari minuman teh hijau yang umumnya berasa tawar. "Kami tawarkan green tea rasa jasmine dengan racikan pemanis alami dari gula batu," terang Nurkori, Head of Marketing ABC President Indonesia pada Rabu (16/4).
Selain produk baru, ABC President memasang strategi dengan merekrut staf bagian riset dan pengembangan dari dalam negeri. Dwi Hatmadji, Chief Operating Officer ABC President Indonesia beralasan, cara ini untuk mengetahui citarasa yang disukai konsumen lokal, sesuai target mayoritas perusahaan.
Sayang, perusahaan ini enggan berbagi besaran belanja modal tahun ini. "Kami perusahaan joint venture, jadi kebijakan kami tidak bisa buka angka belanja modal," kilah Dwi.
Yang jelas, perusahaan ini tidak mengalokasikan dana belanja modal untuk ekspansi pabrik. Sebab, utilisasi pabrik masih tersisa 25%.
Asal tahu saja, ABC President saat ini memiliki pabrik di Karawang, Jawa Barat seluas 7 hektare (ha). Kapasitas produksi makanan dua juta karton dalam sebulan sedangkan kapasitas produksi minuman satu juta karton dalam sebulan.
Dari total pendapatan 2013 sekitar Rp 1,5 triliun, lini bisnis minuman menyumbang Rp 900 miliar. Pendapatan minuman berasal dari penjualan Nu Green Tea Rp 700 miliar, Nu Milk Tea sekitar Rp 100 miliar dan Juv sekitar Rp 100 miliar.
Sementara kontribusi divisi makanan Rp 600 miliar. Pendapatan divisi ini berasal dari penjualan Mie ABC Rp 500 miliar dan produk Eat and Go sekitar Rp 100 miliar.
ABC President tak cuma menjual produk di dalam negeri. Maklum, Rp 200 miliar dari total pendapatan tahun lalu didapat dari ekspor. Perusahaan ini mengekspor mi dan bumbu mi ke Belanda, Papua Nugini, dan Turki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News