Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) bakal memacu performa bisnis pada sisa tahun 2025. Emiten yang memiliki jaringan ritel modern bahan bangunan Mitra10 ini ingin mencapai pertumbuhan pendapatan di akhir tahun 2025.
Emiten yang terafiliasi dengan SCG ini mengejar kenaikan pendapatan konsolidasi sekitar 6% dibandingkan tahun lalu. Hanya saja, pendapatan neto CSAP pada periode separuh pertama 2025 merosot tipis 0,51% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 7,77 triliun menjadi Rp 7,73 triliun.
Pendapatan neto CSAP didapat dari penjualan barang beli putus senilai Rp 7,59 triliun dan penjualan konsinyasi sebesar Rp 720,52 miliar, yang kemudian dikurangi beban pokok penjualan konsinyasi Rp 587,13 miliar.
Baca Juga: Catur Sentosa (CSAP) Ekspansi Selektif Mitra10, Ini Strategi pada Semester II-2025
Secara bottom line, laba bersih CSAP turun sedalam 67,48% (yoy) dari Rp 80,40 miliar menjadi Rp 26,14 miliar hingga Juni 2025. Corporate Secretary Catur Sentosa Adiprana, Idrus Widjajakusuma menjelaskan, kinerja keuangan CSAP turut dipengaruhi oleh dinamika makro ekonomi serta tren konsumsi ritel yang lebih berhati-hati.
Meski begitu, Idrus mengklaim pendapatan CSAP mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menjaga stabilitas operasional di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang masih diselimuti berbagai tantangan. Di sisa tahun ini, CSAP akan terus menerapkan strategi yang selaras dengan situasi pasar.
"Kami menargetkan peningkatan kinerja bisnis dibandingkan capaian tahun 2024. Meskipun daya beli masyarakat di Indonesia mengalami tekanan, kami tetap mampu menjalankan operasional bisnis di seluruh Indonesia sambil memperkuat strategi pasar untuk sisa tahun 2025," ungkap Idrus saat dihubungi Kontan.co.id beberapa hari lalu.
CSAP tetap pada tiga hal utama, yakni: penguatan jaringan distribusi, peningkatan efisiensi operasional, serta optimalisasi pengelolaan modal kerja. CSAP akan melakukan optimalisasi dan penguatan aktivitas distribusi di seluruh Indonesia, sekaligus mendorong efisiensi operasional melalui digitalisasi di seluruh lini bisnis.
"Kami meyakini bahwa prioritas strategis ini akan memperkuat ketahanan bisnis di tengah tantangan sekaligus menjadi fondasi yang lebih solid bagi pertumbuhan berkelanjutan ke depan," imbuh Idrus.
Baca Juga: Catur Sentosa (CSAP) Gelar Program Trade-In, Tukar Tambah Elektronik di Mitra10
Bersamaan dengan itu, CSAP akan lebih selektif dan hati-hati untuk memacu ekspansi gerai Mitra10. Meski begitu, CSAP tetap mengejar target untuk bisa mencapai 100 toko Mitra10 pada tahun 2030.
CSAP telah cukup agresif menggelar ekspansi dengan menambah delapan toko baru sepanjang tahun 2024 lalu. CSAP membuka Mitra10 di Jambi, Sawangan, Jababeka, Samarinda, Purwokerto, Kendari, Madiun, dan Garut.
Berlanjut ke tahun 2025, CSAP membuka gerai Mitra10 ke-57 pada bulan Februari yang berlokasi di Tenth Avenue Mall, Bandung. Selain itu, fokus CSAP tahun ini adalah relokasi toko Mitra10 di Pamulang, serta ekspansi toko eksisting dengan perluasan area penjualan Mitra10 di Balikpapan.
Idrus mengungkapkan relokasi toko Mitra10 di Pamulang rencananya akan direalisasikan pada kuartal IV-2025. Dengan strategi ini, Idrus menegaskan CSAP tetap konsisten untuk mencapai target menghadirkan 100 toko Mitra10.
Proses ekspansi akan berjalan secara bertahap dan terukur, serta menyelaraskan target dengan melihat dinamika pasar dan peluang yang ada. Strategi ini penting agar target tersebut dapat tercapai dengan cara yang berkelanjutan.
"Ekspansi toko baru merupakan bagian dari upaya kami memperluas jaringan serta menghadirkan akses yang lebih mudah bagi pelanggan. Proses penjajakan tengah berjalan, dan setiap langkah akan kami pastikan selaras dengan strategi pertumbuhan jangka panjang," ungkap Idrus.
Dari sisi pemenuhan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG), Mitra10 bersama dengan SCG meluncurkan program “Trade-In: Tukar Baru, Tambah Seru!”. Program ini menjadi bagian dair kontribusi Mitra10 dan SCG dalam pengelolaan elektronik bekas yang lebih bertanggung jawab.
Baca Juga: Catur Sentosa Adiprana (CSAP) Bagikan Dividen Tunai Rp 36,94 Miliar
Program yang bekerjasama dengan Rekosistem sebagai recycle partner ini mengajak pelanggan untuk menukarkan barang elektronik lama. Program ini berlangsung di 14 gerai Mitra10 yang tersebar di wilayah Jabodetabek.
Setelah terkumpul, Rekosistem, sebagai mitra resmi pengelolaan limbah, akan memastikan seluruh proses berjalan sesuai standar keberlanjutan. Sebagai bentuk apresiasi, pelanggan yang berpartisipasi mendapatkan voucher potongan harga hingga Rp 500.000.
Sampai dengan pekan lalu, program ini telah mengumpulkan lebih dari 1.000 kg barang elektronik bekas. Seluruh barang tersebut akan melalui proses pembongkaran (dismantling) dan kemudian didaur ulang bersama Rekosistem, agar dapat dimanfaatkan kembali.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya untuk mengurangi volume limbah elektronik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). "Ke depan, Mitra10 bersama SCG terbuka mengembangkan program ini ke ranah yang lebih luas, baik dengan memperbanyak titik pengumpulan, memperluas kategori produk elektronik yang dapat ditukar, maupun memperkuat kolaborasi," tandas Idrus.
Selanjutnya: Tersangka Penembakan Charlie Kirk Simpan Pesan Nyeleneh di Selongsong Peluru
Menarik Dibaca: Iron Girls dan 6 Variety Show Korea yang Cocok Ditonton Para Single
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News