Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dewata Freight International Tbk (DEAL) telah mengantongi sejumlah kontrak baru di kuartal II-2023. Perusahan pun menargetkan mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 50 miliar di tahun ini.
Corporate Secretary DEAL, Fikriatuzzahra memaparkan pada kuartal I 2023, Dewata Freight International telah mengantongi empat kerjasama. Sementara untuk kuartal II-2023, Dewata Freight International masih enggan membeberkan lebih lanjut.
"Iklim logistik di Indonesia masih cukup sehat dan memiliki ruang untuk semua pemain dan juga semua proyek yang diinisiasi pemerintah, terutama di bidang infrastruktur, dapat menjadi backbone yang cukup kuat untuk menopang industri logistik 2 sampai 3 tahun ke depan. Inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong kinerja DEAL di semester 1 tahun ini," papar Fikriatuzzahra atau yang disapa Zahra kepada Kontan, Jumat (14/7).
Sebagai informasi, DEAL menargetkan tahun 2023 bisa mendapatkan kontrak baru mencapai Rp 50 miliar. Lalu, target pertumbuhan pendapatan 2023 sebesar 20%-25% YoY.
Baca Juga: Dewata Freight (DEAL) Targetkan Pertumbuhan Pendapatan Sebesar 20% pada Tahun Ini
Pada kuartal I=2023 ini pendapatan DEAL tercatat menurun 50% menjadi Rp 16,04 miliar dari Rp 32,02 miliar. Di sisi lain, pos laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp 993,37 juta, meningkat 60% dari periode yang sama tahun lalu di angka Rp 620,91 juta.
Zahra melanjutkan, hal tersebut terjadi karena saat ini perseroan menghadapi masa transisi dan masa konsolidasi.
"Hal ini terjadi karena perseroan sedang melalui masa transisi dan konsolidasi yang tentunya akan berdampak pada kinerja perseroan. Walaupun demikian perseroan masih tetap optimis untuk meningkatkan penjualan. Hal ini juga dikarenakan adanya beberapa kontrak yang akan di kantongi di tahun ini," urai dia.
Lebih lanjut, pos aset DEAL tercatat adalah sebesar Rp 155,57 miliar pada periode kuartal I 2023, turun 2,73% secara year to date. Senada, pos liabilitas turun menjadi Rp 202,09 miliar dan ekuitas ada di nilai Rp 46,51 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News