kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intraco Penta (INTA) Terus Memacu Penjualan Alat Berat di Tahun Ini


Minggu, 16 Oktober 2022 / 12:17 WIB
Intraco Penta (INTA) Terus Memacu Penjualan Alat Berat di Tahun Ini
ILUSTRASI. Alat berat yang dipasarkan PT Intraco Penta Tbk (INTA).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten alat berat, PT Intraco Penta Tbk (INTA) optimistis bisa memenuhi target kinerja di sisa tahun 2022. Hal ini seiring moncernya penjualan alat berat yang dijual perusahaan tersebut.

Sekretaris Perusahaan Intraco Penta Astri Duhita Sari menyampaikan, tren penjualan alat berat INTA tergolong mengesankan sepanjang tahun 2022 berjalan. Secara year to date (ytd) hingga Agustus 2022, penjualan alat berat INTA merek Liu Gong asal China telah mencapai 101% dari target tahun ini.

Tingginya harga sejumlah komoditas telah memberikan angin segar bagi kinerja penjualan alat berat INTA, khususnya untuk tipe alat berat seperti Wide Body Dump Truck dan Big Machine ukuran 50 ton ke atas.

“Segmen komoditas yang berkontribusi besar bagi perusahaan adalah komoditas pertambangan seperti batubara, nikel, dan emas, serta komoditas perkebunan dan kehutanan,” ungkap Astri, Jumat (14/10).

Capaian tersebut diyakini akan berdampak positif bagi kinerja keuangan INTA. Meski belum merilis laporan keuangan kuartal III-2022, Manajemen INTA percaya perusahaan akan meraih hasil kinerja keuangan yang memuaskan di periode tersebut. Pihak INTA juga optimistis target pendapatan usaha sebesar Rp 770 miliar hingga akhir tahun 2022 dapat tercapai.

Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Catatkan Kenaikan Pendapatan Usaha 18,30% pada Semester I 2022

Namun, tahun ini INTA diproyeksikan masih akan mencatatkan kerugian bersih mengingat adanya beban bunga yang cukup tinggi. “Tetapi, besarnya kerugian bersih diestimasikan akan menurun dibandingkan tahun lalu,” imbuh dia.

Dalam berita sebelumnya, INTA mencetak kenaikan pendapatan usaha sebesar 18,30% year on year (YoY) menjadi Rp 334,35 miliar pada semester I-2022. Mayoritas pendapatan usaha INTA disumbangkan oleh penjualan alat berat sebesar Rp 168,14 miliar, lalu disusul oleh penjualan suku cadang Rp 102,59 miliar, dan pendapatan jasa persewaan Rp 45,85 miliar.

INTA juga berhasil memangkas rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 56,61% (yoy) menjadi Rp 40,15 miliar pada semester pertama lalu.

Lebih lanjut, untuk saat ini INTA masih berfokus untuk mengoptimalkan momentum kenaikan harga komoditas batubara dan nikel. Sebab, kenaikan harga komoditas tersebut tentu akan memicu peningkatan investasi alat berat dari para pelaku usaha tambang. INTA pun terus memaksimalkan peluang pasar alat berat di sektor kedua komoditas tadi, terutama di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

 

Manajemen INTA juga sedang melakukan proses pembahasan Rancangan Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) tahun 2023, sehingga belum ada angka konkret terkait target kinerja INTA di tahun depan. Terlepas dari itu, selama harga komoditas masih bertahan di level yang tinggi, diharapkan hal tersebut dapat memberikan kontribusi yang positif bagi INTA di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×