kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.358   0,00   0,00%
  • IDX 7.287   95,00   1,32%
  • KOMPAS100 1.038   11,82   1,15%
  • LQ45 788   8,41   1,08%
  • ISSI 242   4,64   1,96%
  • IDX30 408   5,59   1,39%
  • IDXHIDIV20 466   2,70   0,58%
  • IDX80 117   1,36   1,18%
  • IDXV30 118   0,01   0,01%
  • IDXQ30 130   1,58   1,23%

Investasi Honam terganjal masalah lahan, Menperin bakal diskusi dengan KS


Rabu, 12 Oktober 2011 / 22:37 WIB
ILUSTRASI. Siswa melakukan uji kompetensi keahlian Tata Boga di SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (25/2). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc/16.


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Investasi Honam Petrochemical, anak usaha Lotte Group, masih terganjal masalah lahan milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Perusahaan pelat merah itu masih belum memberikan keputusan penjualan lahan seluas 40 hektare yang dibutuhkan Honam.

Honam sebenarnya membutuhkan 60 hektare lahan. Sekitar 40 hektare di antaranya dimiliki oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Namun, badan usaha milik negara (BUMN) tidak memberikan keputusan jelas tentang rencana akan melepas atau menahan lahan miliknya itu. "Besok saya mau bicara dengan KS," ujarnya usai bertemu dengan direksi Honam, Rabu (12/10).

Hidayat memang mendapat mandat dari pemerintah untuk mengawal investasi pabrik terintegrasi senilai US$ 5 miliar itu. Apalagi, investasi sektor petrokimia sangat dibutuhkan Indonesia. Investasi itu diperkirakan bakal mengantongi pembebasan atau pengurangan pembayaran pajak dalam waktu tertentu (tax holiday) karena menggiatkan pambangunan pabrik terintegrasi.

Sekjen Asosiasi Industri Aromatik, Olefin & Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar A.D. Budiyono mengutarakan, tax holiday yang akan didapat Honam bakal meningkatkan investasi pada sektor petrokimia.

Apalagi, pemerintah dan investor sama-sama diuntungkan atas kebijakan itu. Pemerintah bakal mendapat pajak pertambahan nilai (PPN) dan investor mengantongi potongan pajak penghasilan (PPh).

Tax holiday, katanya, akan diberikan pada Kuwait Petroleum, Titan Petroleum, dan Chandra Asri yang tengah menjalani proses pengkajian. "Mereka dipastikan dapat karena aturannya jelas," ucap Fajar.

Bahkan, tax holiday itupun bakal menarik investasi dari Iran dan Qatar yang menunjukkan minatnya menggarap pasar Indonesia. Investasi itu harus dibarengi dengan pembangunan tiga pabrik refinery sebagai penyuplai.

Sebagai tahap awal, Titan Petroleum yang akan bekerja sama dengan Honam bakal memerlukan satu unit nafta cracker untuk memenuhi kebutuhan bahan baku nafta sebanyak 1,7 juta ton. Investasi itu nantinya akan membuat produksi polyethylene dan polipropilene seimbang pada 2015.

Nantinya, investasi itu akan berpotensi mendorong dibuatnya refinery di wilayah Jawa Timur atau Tangguh. Apabila utilisasi pabrik petrokimia meningkat maka akan berefek pada pengembangan produk. Misalnya, karet sintetis bahan campuran pembuatan ban (SBR). Selama ini perusahaan ban skala besar di Indonesia masih mengimpor SBR dari kawasan Asia Pasifik.

Apabila Honam merealisasikan pembangunan pabrik pada 2014 dan menyelesaikannya dalam waktu 24 bulan-26 bulan, perusahaan itu akan bisa memproduksi polyethylene dan polipropilene. "SBR plant pun akan segera terealisasi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×