Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya gencar menggelar ekspansi di sektor tambang, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga memacu diversifikasi ke bisnis berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Salah satu jenis EBT yang getol dikembangkan ITMG adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap alias solar rooftop.
ITMG mengembangkan bisnis energi hijau melalui anak usahanya, PT ITM Bhinneka Power (IBP) dan PT ITM Energi Utama. Adapun, portofolio bisnis PLTS Atap gencar dilakukan lewat anak usaha IBP, yakni PT Cahaya Power Indonesia (CPI).
Baca Juga: ITMG Memacu Ekspansi PLTS Atap lewat CPI, Begini Target dan Strateginya
Presiden Direktur Cahaya Power Indonesia, Kasidis Niamsiri mengungkapkan CPI menyediakan solusi instalasi atap surya bagi berbagai sektor industri dan komersial. CPI telah melayani lebih dari 50 pelanggan korporasi di berbagai wilayah seperti Medan, Jakarta, Pontianak, Bandung, Bali dan Kendari.
CPI belum lama ini telah menyelesaikan pembangunan PLTS atap milik PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO). Instalasi PLTS Atap dilakukan pada tiga outlet Depo Bangunan di Tangerang, Bandung, dan Bogor, dengan total kapasitas 694,96 kilowatt peak (kWp) on-grid yang diresmikan pada 20 Mei 2025.
Selesainya pembangunan PLTS atap di tiga gerai Depo Bangunan menambah portofolio CPI. Hingga Mei 2025, total kapasitas PLTS Atap yang terpasang telah mencapai 17,5 Megawatt peak (MWp).
"Berbagai pengembangan dan kerja sama masih terus berjalan. CPI berkomitmen untuk terus menyediakan sistem PLTS yang andal, terintegrasi dan sesuai kebutuhan pelanggan," ungkap Kasidis kepada Kontan.co.id, Kamis (17/7).
CPI mengejar target kapasitas terpasang sebesar 35 MWp di akhir tahun 2025, dari pengembangan yang sedang berlangsung maupun kemitraan yang telah disepakati. CPI menawarkan layanan penuh yang mencakup desain dan perencanaan, instalasi, dan pemeliharaan.
Baca Juga: Beli Saham Adhi Kartiko Pratama (NICE), Indo Tambangraya (ITMG) Rogoh Rp 285 Miliar
Garap 10 Proyek PLTS Atap
Dalam upaya mencapai target tersebut, CPI sedang mengerjakan 10 proyek PLTS Atap baru dengan total kapasitas terpasang seebsar 8,3 MWp. Proyek-proyek tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada September 2025.
Proyek-proyek PLTS Atap dengan kapasitas yang cukup jumbo ini masih dalam tahap konstruksi. Antara lain Indonesia Thai Summit Auto (ITSA) 1,51 MWp, Semen Jawa tahap dua 2,274 MWp, Sinar Sosro Group di proyek Pandaan 0,248 MWp, Mojokerto tahap dua 0,760 MWp, dan Cibitung dengan kapasitas terpasang 0,343 MWp.
Sisanya dikontribusikan dari Summit Adyawinsa Indonesia sebesar 1,162 MWp.
"Kami juga secara aktif mencermati perkembangan industri energi terbarukan nasional. Termasuk peluang pertumbuhan industri manufaktur modul surya dalam negeri, sebagi bagian dari ekosistem energi bersih di Indonesia," kata Kasidis.
Baca Juga: Produsen Panel Surya AS Usulkan Bea Masuk untuk Impor dari Indonesia, India dan Laos
Secara keseluruhan, pada tahun ini ITMG memasang target yang cukup agresif di bisnis EBT. Proyeksi yang ditetapkan IBP pada awal 2025 menargetkan penambahan total kapasitas terpasang sebesar 123 MW, atau naik lebih dari 100% dari tahun lalu.
Kontribusinya dari proyek solar rooftop sebesar 81,3 MW, serta 41,4 MW dari proyek renewable Independent Power Producer (IPP). Selain tenaga surya, ITMG juga menjajaki peluang pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan jenis EBT lainnya.
Selanjutnya: Promo A&W Weekend Deals 18-20 Juli, 5 Aroma Chicken Hemat Free Spicy Jumbo Chicken
Menarik Dibaca: Promo A&W Weekend Deals 18-20 Juli, 5 Aroma Chicken Hemat Free Spicy Jumbo Chicken
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News