kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi manufaktur masih moncer


Sabtu, 06 Juni 2020 / 04:30 WIB
Investasi manufaktur masih moncer


Reporter: Agung Hidayat, Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati kinerja manufaktur terpuruk di tengah pandemi korona (Covid-19), toh tidak demikian dengan nilai investasi yang mengalir ke sektor ini.

Data Kementerian Perindustrian (Kemperin) menyebutkan, nilai investasi sektor industri pengolahan pada kuartal I-2020 naik 44,79% year on year (yoy) menjadi Rp 64 triliun.
Realisasi investasi manufaktur itu berkontribusi sekitar 30,37% terhadap total investasi di Indonesia pada kuartal I 2020 yang mencapai Rp 210,7 triliun.

Hery Mulyana, Kasubbid Basis Data Industri Kemperin menyatakan, penanaman modal asing (PMA) masih mendominasi nilai investasi manufaktur. Baik dalam kategori PMA maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN), sektor industri makanan masuk dalam kelompok tiga besar. Masing-masing berkontribusi 9,4% dan 31,2%.

Dua besar lain dalam kategori PMA, yakni industri logam dasar 49,5%, serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 17,7%. Sementara dalam PMDN, terdapat sektor industri barang galian bukan logam dengan porsi 13,3% dan logam dasar 9,4%.

Kendati menjadi catatan yang cukup positif di tengah kelesuan pasar, nyatanya tak membuat pengusaha optimistis. Asosiasi Industri Olefin, Aromatik & Plastik Indonesia (Inaplas) mengakui, nilai investasi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia PMA maupun PMDN triwulan pertama tahun ini naik.

Namun, investasi itu berupa ekspansi dari pemain yang sudah memiliki pabrik. "Jadi bukan investor baru," tandas Suhat Miyarso, Wakil Ketua Umum Inaplas saat dihubungi KONTAN, Rabu (3/6).

Salah satu investasi yang terealisasi pada awal tahun 2020 yakni pabrik Butene-1 dan Methyl Tert-Butyl Ether (B1-MTBE) milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Kapasitas pabrik tersebut dalam setahun terdiri dari 43.000 ton Butene-1 dan 127.000 ton MTBE.

Sebagian besar lokasi investasi industri kimia di Jawa. Selain mempertimbangkan fasilitas yang sebelumnya sudah ada, pengusaha mencermati upah minimum provinsi (UMP) yang relatif rendah. Selebihnya sampai akhir tahun nanti, Inaplas memproyeksikan tak ada penanaman modal yang cukup signifikan lantaran Covid-19.




TERBARU

[X]
×