Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat adanya pertumbuhan investasi untuk subsektor industri kimia, farmasi dan tekstil dalam beberapa tahun terakhir.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan, sektor IKFT secara umum mencatatkan pertumbuhan untuk kurun waktu 2018-2024 mencapai 2,5%.
"Sektor IKFT ini memberikan kontribusi yang cukup besar hampir 35% dari total kontribusi sektor industri terhadap ekonomi. Jadi kalau sektor industri mencapai sekitar 18%-20% diantaranya sebesar 35% dari IKFT," kata Taufiek dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (23/1).
Baca Juga: Sektor Bisnis Ini yang akan Mendominasi Ekspansi Lahan Industri di Tahun 2025
Taufiek melanjutkan, investasi sektor IKFT juga mengalami tren pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir.
Merujuk data Kementerian Perindustrian, realisasi investasi pada 2021 mencapai Rp 66,44 triliun, jumlah ini meningkat signifikan menjadi Rp 106,14 triliun pada 2022. Investasi sektor kembali meningkat menjadi sebesar RP 135,97 triliun pada 2023. Adapun, hingga September 2024, realisasi investasi IKFT mencapai Rp 116,53 triliun.
Adapun, demi mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional, kemenperin membidik pertumbuhan sektor IKFT dari 6,05% pada 2025 menjadi 7,85% pada 2029 mendatang.
"Subsektor yang diharapkan jadi pendorong antara lain industri kimia, farmasi dan obat tradisional serta industri barang galian bukan logam," terang Taufiek.
Baca Juga: Ada Potensi Gelombang Relokasi Pabrik China ke Indonesia, Begini Respons APSyFI
Selanjutnya: Ketua Umum Kadin Bahas Persiapan KTT G20 Bersama Presiden Afrika Selatan
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Spesial Imlek 23-29 Januari 2025, Aneka Minuman Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News