Reporter: Dimas Andi | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) menanggapi potensi tren relokasi pabrik-pabrik dari China ke Indonesia seiring mencuatnya kembali perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisal Reza menyampaikan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tujuan relokasi di saat Presiden AS Donald Trump berencana menetapkan hambatan tarif (barrier tariffs) impor baru untuk seluruh produk yang berasal dari China. Hal ini ditangkap oleh para pelaku usaha di China sebagai sebuah hambatan untuk melakukan ekspor langsung dari China ke AS.
Ketua Umum APSyFI Redma Gita Wiraswasta mengatakan, dalam dua tahun terakhir memang ada beberapa perusahaan tekstil dan produk tekstil (TPT) asal China yang mulai investasi di Indonesia. Tren relokasi perusahaan TPT China diperkirakan cukup terbuka jika perang dagang dengan AS berlanjut.
Baca Juga: BYD Pastikan Pembangunan Pabrik Mobil Listrik di Indonesia Berjalan Sesuai Rencana
Bagi APSyFI, industri TPT nasional akan merasakan dampak positif jika pihak yang merelokasi kegiatan usahanya ke Indonesia adalah produsen TPT secara langsung. Sebab, ini akan memperkuat rantai nilai pasok industri TPT di Indonesia.
Selain itu, produsen TPT yang merelokasikan pabriknya ke Indonesia secara otomatis akan menghadapi tantangan beban biaya hingga perpajakan yang sama dengan produsen TPT lokal. Dengan begitu, persaingan pasar akan lebih adil.
“Hanya, perlu dicermati jika yang relokasi adalah perusahaan trader berkedok produsen, ini hanya akan menjadikan Indonesia sebagai hub untuk praktik transhipment,” ujar dia, Senin (20/1).
Redma juga mengaku, tidak mudah untuk menggaet pabrik TPT China masuk ke Indonesia. APSyFI sendiri pernah berdiskusi dengan Taiwan Textile Federation yang akan merelokasikan pabriknya di China. Kala itu, mereka meminta harga gas di kisaran US$ 6 per MMBTU karena terkait dengan komitmen green industry yang menjadi tuntutan para pelanggan global.
“Tanpa ini, sepertinya akan sulit bagi mereka untuk merelokasikan pabriknya ke Indonesia,” tandas dia.
Baca Juga: Punya Potensi Besar, Indonesia Disebut Bisa Menjadi Raja Industri Pulp dan Kertas
Selanjutnya: 6 Cara Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes yang Dapat Anda Terapkan
Menarik Dibaca: 6 Cara Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes yang Dapat Anda Terapkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News