Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - CIKARANG. Hyundai Motor Group melalui PT Hyundai Energy Indonesia (HEI) memulai proses pembangunan pabrik battery pack yang berlokasi di Greenland International Industrial Central (GIIC) Deltamas.
Pabrik ini memainkan peran penting dalam memasok battery pack dari pabrik sel baterai Hyundai yang ada di Karawang menuju pabrik mobil listrik yang berada di Cikarang.
Changoug Hong, President Director of Hyundai Energy Indonesia menyampaikan, HEI didirikan pada Desember 2022 melalui skema joint venture antara Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) dengan Hyundai Mobis of Hyundai Motor Group. Perusahaan ini menghasilkan produk berupa battery pack untuk mobil listrik.
Untuk mengembangkan pabrik battery pack, Hyundai menginvestasikan dana sebesar US$ 60 juta yang terdiri dari capital expenditure (capex) senilai US$ 38 juta dan operational capital US$ 22 juta. Kelak, pabrik ini akan memproduksi 21.000 battery service (BSA) atau setara 1,4 GWh dan bisa ditingkatkan lagi menjadi 56.000 BSA atau setara 3,6 GWh.
HEI membangun pabrik battery pack selama 13 bulan sampai Maret 2024. "Sedangkan, proses produksi battery pack akan dimulai pada Juli 2024," ujar Changoug dalam sambutan, Rabu (31/5).
Baca Juga: Produsen Otomotif Global Ancang-Ancang Ekspansi Pabrik di Indonesia
Dia menambahkan, HEI memproduksi modul baterai dengan 8 cell dan battery pack dengan 4 modul. Kemudian, BSA dengan kapasitas energi 65 KWh akan diproduksi oleh HEI, termasuk perangkat kontrol baterai, perangkat keamanan, dan perangkat perlindungan.
Kehadiran pabrik battery pack menjadi komitmen Hyundai dalam melengkapi seluruh ekosistem mobil listrik di Indonesia. Sebelumnya, Hyundai bersama LG Energy Solution juga tengah memproses pembangunan pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat. Hyundai juga telah merealisasikan pabrik mobil di Cikarang yang dapat memproduksi mobil listrik Ioniq 5.
Meski tidak disebut secara gamblang, Changoug Hong menyebut, adanya pabrik battery pack yang dibarengi oleh pabrik sel baterai diyakini akan memangkas biaya produksi mobil listrik Hyundai. Alhasil, Hyundai bisa menghasilkan mobil listrik yang lebih terjangkau pada masa mendatang.
"Nantinya rantai pasok baterai mobil listrik akan terbentuk karena pabrik kami saling terintegrasi," ungkap dia.
Dalam kesempatan yang sama, President of Hyundai Motor ASEAN HQs Lee Youngtack mengatakan, pengembangan pabrik battery pack akan semakin menegaskan komitmen Hyundai untuk memimpin industri kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Hyundai juga bertekad menjadikan Indonesia sebagai pusat baterai di Asia Tenggara pada masa mendatang.
"Kami berencana untuk mengekspor berbagai pilihan sel baterai, modul, battery pack, hingga kendaraan listrik dengan tetap mematuhi peraturan yang berlaku di tiap negara ASEAN," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News