Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan otomotif global menyatakan rencananya untuk berinvestasi untuk membangun pabrik baru atau menambah kapasitas pabrik yang ada di Indonesia.
Agen pemegang merek (APM) KIA di Indonesia, yakni PT Kreta Indo Artha (KIA), menjadi salah satu perusahaan otomotif yang berencana ekspansi dengan mendirikan pabrik mobil di Tanah Air dalam beberapa waktu mendatang.
Marketing and Development Division Head KIA Ario Soerjo membenarkan kabar bahwa KIA akan membangun pabrik baru di Indonesia. Hanya saja, ia belum bisa mengungkapkan secara rinci perkembangan rencana pabrik tersebut, termasuk lokasi pabrik dan kebutuhan investasinya.
Dia juga tidak menjelaskan, model apa saja yang kelak diproduksi KIA di dalam negeri. “Sekarang sedang dalam proses,” imbuh Ario, Minggu (28/5).
Saat ini, KIA berada dalam naungan Indomobil Group bersama beberapa merek mobil penumpang lainnya seperti Suzuki, Nissan, Citroen, Audi, Volkswagen, Jaguar, dan Land Rover. Terdapat beberapa model yang dijual KIA di Indonesia, antara lain KIA Big Up, Seltos, Sonet, Carnival, Carens, dan model di kategori kendaraan listrik yakni EV6.
Baca Juga: KIA Masih Memproses Rencana Pengembangan Pabrik di Indonesia
Untuk memasarkan unit mobilnya, KIA masih harus melakukan impor mobil tersebut dari sejumlah negara. “Kami impor completely built up (CBU) dari India dan Korea,” tutur Ario.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) juga mulai merealisasikan agendanya berupa pembangunan pabrik mobil Karawang Assembly Plant (KAP) 2 yang berada di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat. Prosesi peletakan batu pertama atau groundbreaking telah dimulai pada awal Februari lalu.
Untuk ekspansi tersebut, ADM menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 2,9 triliun. Pabrik baru ADM akan mengadopsi konsep evolution, simple, slim, compact (E-SSC) yang tentu saja modern dan ramah lingkungan. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 140.000 unit per tahun.
“Diharapkan pabrik Daihatsu ini dapat beroperasi pada awal 2025,” ujar Presiden Direktur Astra Daihatsu Motor Yasushi Kyoda, Senin (29/5).
Dalam berita sebelumnya, pabrik Daihatsu di Karawang merupakan pembaruan dan akan menggantikan pabrik yang sebelumnya berlokasi di Sunter, Jakarta. Pabrik tersebut sudah beroperasi selama 27 tahun.
Kehadiran pabrik ini sekaligus merupakan kelanjutan dari pengembangan pabrik Daihatsu di Karawang sebelumnya, yaitu Karawang Assembly Plant (KAP) Line 1 yang dibangun pada 2011 silam.
Baca Juga: Hyundai Tambah Dealer Baru di Medan
Toyota Motor Co juga terus berinvestasi di Indonesia. Sebelumnya, Toyota disebut telah berinvestasi di Tanah Air sebesar Rp 77,9 triliun sampai 2022. Perusahaan asal Jepang ini juga memiliki komitmen untuk investasi tambahan sebesar Rp 27,1 triliun sampai 2026 mendatang.
Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menyampaikan, lebih dari 80% investasi Toyota di Indonesia ditujukan untuk pengembangan industri otomotif dalam negeri. Investasi Toyota di Indonesia dipastikan berlanjut sesuai rencana.
“Toyota akan investasi terkait peralatan dan tooling, rantai pasok, hingga pengembangan sumber daya manusia,” imbuh dia, Senin (29/5).
Mengutip situs TMMIN, Toyota memiliki pabrik Sunter I untuk memproduksi mesin kendaraan dan ethanol engine dengan kapasitas produksi 195.000 unit per tahun serta pabrik Sunter II untuk keperluan produksi press part sebesar 96.000 unit per tahun dan casting part sebanyak 10.000 unit per tahun.
Selain itu, Toyota memiliki pabrik Karawang I untuk produksi Kijang Innova dan Fortuner dengan kapasitas 130.000 unit per tahun. Toyota juga mengoperasikan pabrik Karawang II untuk memproduksi Yaris, Vios, Veloz, Calya, dan Sienta dengan kapasitas 120.000 unit per tahun.
Ada pula pabrik Karawang III yang digunakan Toyota untuk memproduksi mesin bensin dan etanol tipe R-NR sebanyak 216.000 unit per tahun.
Baca Juga: Permintaan Tinggi, Morris Garage (MG) Siap Bangun Pabrik di Indonesia
Pabrikan asal Inggris, Morris Garage (MG) juga memberi sinyal akan membangun pabrik di Indonesia pada masa mendatang. Hal ini seiring tingginya permintaan kendaraan roda empat di Indonesia, ditambah lagi era elektrifikasi sudah dimulai.
Namun, Direktur Pemasaran dan Humas MG Motor Indonesia Arief Syarifudin belum bisa blak-blakan terkait kapan MG akan memulai pembangunan pabrik di Indonesia, termasuk nilai investasinya. MG hanya memberi kisi-kisi bahwa upaya lokalisasi produk mobil mereka sudah mulai terlihat.
Ini mengingat, beberapa bulan lalu, pihak MG sudah menemui Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Panjaitan untuk membahas perkembangan bisnis MG di Indonesia.
“Kalau bisa ditelaah, ketika permintaan otomotif luar biasa, bisa saja kami percepat (pembangunan pabrik). Tapi kami tidak bicara time frame. Nanti kami sampaikan perkembangan tersebut,” kata Arief saat acara Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 beberapa pekan lalu.
Untuk saat ini, MG biasa mengimpor produk mobil untuk pasar Indonesia dari pabrik mereka yang ada di Thailand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News