kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

IPCC berharap belanja infrastruktur pemerintah lebih ekspansif di semester II-2019


Minggu, 18 Agustus 2019 / 17:28 WIB
IPCC berharap belanja infrastruktur pemerintah lebih ekspansif di semester II-2019
ILUSTRASI. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) pada semester I-2019 membukukan pendapatan Rp 228,7 miliar. Perolehan tersebut turun 8,62% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy) sebesar Rp 250,27 miliar.

Investor Relation IPCC, Reza Priyambada menjelaskan, faktor terbesar dalam penurunan kinerja anak usaha PT Pelindo II itu dikarenakan menurunnya kegiatan bongkar muat untuk segmen alat berat. “Walaupun untuk segmen kendaraan compeletly built unit (CBU) meningkat,” katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (18/8).

Selama Januari-Juli 2019, pertumbuhan bongkar muat kendaraan CBU di terminal internasional mencapai 9,25% yoy menjadi 211.581 unit. Sedangkan aktivitas bongkar muat CBU untuk terminal domestik naik 88,84% yoy menjadi 13.993 unit.

Sayangnya, kenaikan itu tidak menolong kinerja top line IPCC. Sebab, tercatat pada Juli 2019 jumlah unit sebesar 1.058 unit atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 2.098 unit.

iBaca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) klaim punya likuiditas cukup baik

Menurut Reza, terdapat perbedaan tarif yang cukup jauh antara bongkar muat kendaraan CBU dan bongkar muat kendaraan alat berat. Satu unit kendaraan CBU memiliki tarif sebesar Rp 780.000 sementara untuk alat berat bervariasi dan dihitung per ton. “Untuk jenis ukuran besar, alat berat ada yang tarifnya mencapai Rp 8 juta,” jelas Reza.

Hitungan-hitungan di atas kertas, adanya penurunan satu unit alat berat dengan ukuran besar, musti ditutup oleh 10 atau 11 unit kendaraan CBU.

Karenanya, diharapkan realisasi belanja pemerintah untuk infrastruktur mendorong kinerja IPCC di semester II 2019 ini. Selain itu, membaiknya harga komoditas diharapkan pula menjadi katalis di semester II 2019 agar perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan juga lebih ekspansif di periode tersebut.

“Dengan begitu arus bongkar muat kendaraan yang melalui terminal IPCC meningkat,” jelasnya.

Baca Juga: Semester I 2019, pendapatan Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) turun 8,62%

Adapun isu perang dagang internasional juga diyakini Reza memberikan dampak pada aktivitas bisnis yang membutuhkan alat berat. Ketidak pastian akibat perang dagang dinilai menyebabkan banyak perusahaan lebih berhati-hati sehingga berakibat pada penurunan permintaan alat berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×