Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
Adapun merek Caterpillar mendominasi penanganan Alat Berat di Terminal Internasional IPCC di mana pada dua bulan pertama tahun ini meningkat dari 31 unit di tahun lalu menjadi 399 unit.
Diikuti Komatsu yang naik dari 141 unit menjadi 355 unit dan Kobelco yang naik menjadi 292 unit dari 121 unit di tahun lalu. Serta sejumlah merek global pada umumnya a.l, Hitachi, Volvo, Sumitomo, dan lainnya.
Bahkan, Alat Berat dari China dan Korea Selatan juga menunjukan peningkatan, antara lain merek Doosan, Hyundai, dan Liugong. Sementara itu, dari ekspor tercatat di dua bulan pertama tahun ini sebanyak 386 unit dibandingkan tahun lalu sebanyak 392 unit.
Sementara itu, penanganan Alat Berat di Terminal Satelit IPCC juga menunjukan peningkatan dimana telah ditangani sebanyak 1.845 unit atau naik 155,54% dari periode yang sama di tahun lalu sebanyak 722 unit.
Baca Juga: Pengembangan Pelabuhan Patimban Terus Bergulir
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.679 unit dikontribusi dari Terminal Satelit IPCC di Dermaga B-Panjang, Lampung yang meningkat dari tahun lalu. Kemudian, diikuti Terminal Domestik IPCC di Tanjung Priok sebanyak 1.155 unit, dan kontribusi dari Terminal Satelit IPCC lainnya.
Investor Relation Indonesia Terminal Kendaraan (IPCC) Reza Priyambada mengatakan, adanya perbaikan dan pembenahan struktur lapangan di Terminal IPCC yang dilakukan pada masa Pandemi dimana tidak banyak kegiatan bongkar muat yang dilakukan memberikan hasil yang optimal pada penanganan bongkar muat Kendaraan Berat di tahun ini.
"Alhasil, Terminal IPCC mampu dilewati berbagai Kendaraan Berat pada masa saat ini sehingga tidak mengganggu aktivitas penanganan bongkar muat Kendaraan Berat di Terminal," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (24/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News