Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penyedia lyanan terminal kendaraan yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), yakin pada pertumbuhan bisnis di akhir tahun 2018 ini. Hal itu karena perusahaan melihat berbagai Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan terus menggenjot ekspor produk.
Direktur Utama IPCC, Chiefy Adi Kusmargono merinci, tahun ini Mitsubishi menargetkan 45 ribu unit untuk ekspor perdana Expander. Kemudian Toyota Motor Manufacturing Indonesia menargetkan ekspor naik 10% jadi 217.000 unit. “Suzuki targetkan 50.000 unit dan Daihastu juga diperkirakan tumbuh lebih dari 40%,” katanya dalam siaran pers Jum’at (26/10).
Sumber potensi pendapatan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) ini di akhir tahun disebut Chiefy bukan saja berasal dari peningkatan volume ekspor APM. Tapi diperkirakan pengiriman alat berat juga akan tumbuh positif di akhir tahun ini.
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCC Arif Isnawan menambahkan, tren aktivitas ekspor impor alat berat dan kendaraan di kuartal IV kerap meningkat di akhir tahun. Ada pula pengalihan throughput kendaraan yang sebelumnya dikelola sister company IPCC, PT Pelabuhan Tanjung Priok , kini pindah dikelola IPCC.
Pemindahan pengelolaan dari PT Pelabuhan Tanjung Priok ke IPCC dikarenakan kebijakan perusahaan induk, Pelindo II, yang menerapkan kebiakan zonasi bisnis.
Ditambah, sejak 1 Oktober 2018 IPCC telah mengoperasikan Terminal Roro di Lampung dengan bekerjasama dengan IPC Cabang Panjang. “Semoga di tahun ini terwujud juga pengoperasian terminal kendaraan di Makassar yang bekerja sama dengan Pelindo IV dan di Pontianakn bekerjasama dengan IPC Pontianak,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News